Gini Cara Athena Bawa Perubahan Dunia Kosmetik di Indonesia

Lifestyle - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
27 October 2022 11:53
Richard Lee & Misi Athena Group Kembangkan Inovasi Kecantikan (CNBC Indonesia TV) Foto: Richard Lee & Misi Athena Group Kembangkan Inovasi Kecantikan (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - President Commisioner Athena Group, Richard Lee mengungkapkan bahwa industri kecantikan tanah air telah mengikuti tren dunia yang terus meningkat.

Bahkan saat pandemi covid-19 ujar Richard, industri kecantikan cenderung semakin naik. Hal ini karena dunia kecantikan telah menjadi sebuah kebutuhan pokok di dunia termasuk di Indonesia.

"Alasannya adalah dampak dari media sosial, orang ingin tampil cantik dan tidak dibully. Kita juga menyadari penampilan adalah hal utama. Kalau kita lamar pekerjaan, bukan hanya skill, kadang dilihat penampilan. Jadi dokter bahkan penampilan harus bagus, baru dilihat skillnya. Sekarang masyarakat sadar kecantikan adalah investasi terbesar," jelas Richard, Kamis (27/10/2022).

Athena sendiri tambah Richard telah membawa banyak perubahan di dunia kosmetik Indonesia sejak berdiri 2013.

Pada periode 2000-2013 ia melihat sangat banyak masyarakat telah menggunakan krim polosan yang tidak tau bahan apa di dalamnya. Begitu juga dengan penggunaan krim racikan tanpa melalui konsultasi dokter dan apoteker.

"Ini hal salah tapi mereka biasa saja dan normal. Karena belum tau glowing sehat, kinclong banget setelah 2 minggu di era sebelum 2013. Padahal ada efek ketergantungan yang berat," jelasnya.

Namun setelah Athena lahir di 2013 dengan membuat kliknik yang aman dan tidak pakai bahan-bahan yang mengandung merkuri dan hydroquinone. Penggunaan kosmetik yang berbahaya semakin berkurang.

Terlebih ujarnya, Athena group juga selalu mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap penggunaan kosmetik kecantikan dan tidak asal membeli produk yang tidak jelas. Hal tersebut konsisten dilakukan di media sosial maupun secara langsung.

Terbukti setelah berbagai hal yang dilakukan Athena Group sejak kelahirannya, sebanyak 80% masyarakat telah mengetahui apa itu merkuri dan produknya. Meningkat dari sebelumnya yang hanya sebesar 18%.

Bahkan sebanyak 83% orang kini tau efek samping merkuri dan hydroquinone, serta 77% masyarakat sudah bisa menilai sendiri krim yang aman atau tidak, dan 96% tidak lagi mau mengulangi pakai yang tidak jelas.

"Testimoni banyak yang berterima kasih pada produk kita karena mereka rasakan manfaatnya pada mereka. Tapi yang paling penting adalah tidak mengalami ketergantungan. Mereka berubah tidak lagi pakai produk abal-abal, selalu memakai yang berlabel bpom," terangnya. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Beli Kosmetik Ternama Cuma Rp 25 Ribu Pakai Allo Bank, Mau?


(dpu/dpu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading