Dulu Jual Material Bangunan, Lui Che-woo Kini Raja Judi Asia
Foto: Lui Che-woo (Photo by Edward Wong/South China Morning Post via Getty Images)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi kaya raya karena kerja keras merupakan hal biasa. Namun menjadi tajir gegara hasil dari judi tentu menjadi hal unik.
Ini pula yang terjadi pada Lui Che-woo yang merupakan pemimpin operator kasino di Makau Galaxy Entertainment Group dan pengembang properti K. Wah International Holding. Kedua perusahaan tersebut terdaftar resmi di Hong Kong.
Orang terkaya nomor delapan di Hong Kong ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 180 triliun menurut Forbes. Lalu, siapa Lui Che-woo?
Lui lahir di Jiangmen, China, pada tahun 1929 dan menetap di Hong Kong bersama keluarganya pada usia 5 tahun. Hidup dalam kesulitan, Lui bertekad membentuk usahanya di masa depan.
Sebagai filantropis kawakan, Lui secara khusus mendukung pengembangan pendidikan, perawatan medis, teknologi inovatif, seni dan budaya, pemeliharaan lingkungan serta promosi koeksistensi yang harmonis.
Selama beberapa dekade terakhir, Lui telah menyumbangkan banyak waktu dan sumber daya untuk sejumlah kegiatan amal internasional dan lembaga pendidikan tinggi.
Dia juga mensponsori pendidikan dasar, beasiswa, fasilitas pendidikan, penelitian akademik dan program pertukaran, karena keyakinannya yang mendalam bahwa pendidikan sangat penting untuk kemajuan masyarakat.
Pada tahun 1955, Lui mendirikan perusahaan K. Wah pertama, dengan fokus utama pada pasokan bahan bangunan. Selama enam dekade terakhir, karena ketajaman bisnisnya Lui berhasil mengubah K. Wah Group menjadi salah satu perusahaan terbesar dan terkemuka di Asia dengan portofolio bisnis mencakup bidang properti, hiburan dan rekreasi, perhotelan, dan material konstruksi.
Berakar di Hong Kong, K. Wah Group sekarang beroperasi di seluruh China Daratan, Hong Kong, Makau, Asia Tenggara, dan kota-kota besar di Amerika Serikat dengan lebih dari 33.000 karyawan di seluruh dunia.
Sejarah keluarga
Sejarah keluarganya kaya akan tradisi dan mencakup budaya. Lui Dak Ying, kakek buyut Lui Che-woo, lahir pada tahun 1869 di Jiangmen, Cina. Setelah pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1885, Lui Dak Ying bekerja di sebuah peternakan di California untuk mencari nafkah.
Dihadapkan dengan banyak kesulitan di dunia baru, Lui Dak Ying kembali dan menetap di Cina pada sekitar usia 50 tahun, meninggalkan putranya, Lui Wing Hong, untuk melanjutkan hidupnya di Amerika Serikat. Lui Wing Hong meninggal dunia pada usia 47 tahun di Los Angeles, AS.
Putra tunggal Lui Wing Hong, Lui Kam Chuen, lahir pada tahun 1911 dan dibesarkan di Jiangmen. Setelah mewarisi aset dari leluhurnya, Lui Kam Chuen dapat menikmati standar hidup yang nyaman.
Pada usia 18 tahun, ia menikah dengan Lee Bo Shuen. Putra sulung dan satu-satunya pasangan itu adalah Lui Che Woo, dan diikuti oleh lima saudara perempuan. Selama perang yang menyebar ke seluruh Cina, keluarga Lui melarikan diri ke tempat yang aman di koloni Inggris di Hong Kong pada tahun 1934. Lui baru berusia lima tahun saat itu.
Perang Dunia II pecah beberapa tahun kemudian dan Hong Kong berada di bawah pendudukan pada tahun 1941. Lui memulai pertemuannya dengan kekurangan dan keputusasaan manusia ketika dia terpaksa meninggalkan sekolahnya dan mulai mencari nafkah sebagai pedagang asongan dengan menjual makanan bersama dengan neneknya.
Dia sangat menyesal kehilangan pendidikan di tahun-tahun awalnya dan ini menanamkan ke dalam pikiran mudanya pentingnya pendidikan dan pengetahuan sebagai kekuatan utama di balik kesejahteraan masyarakat. Keyakinan mendalam ini membentuk banyak upaya filantropisnya dalam beberapa dekade berselang.
[Gambas:Video CNBC]
Dapat 'Bisikan', Wanita Ini Menang Lotre Rp77 M dalam 4 Menit
(miq/miq)
