Anak Juga Bisa Mengidap Osteoporosis, Simak Gejala Berikut

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Kamis, 20/10/2022 21:37 WIB
Foto: Ilustrasi anak minum susu (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia. Hari Osteoporosis Sedunia didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.

Osteoporosis adalah kondisi saat kepadatan tulang mengalami penurunan sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah meskipun hanya karena trauma ringan. Sifat khas osteoporosis adalah rendahnya massa tulang, terdapat perubahan mikroarsitektur tulang, dan terjadinya penurunan kualitas jaringan tulang.

Sering kali, osteoporosis dianggap hanya terjadi pada orang dewasa atau lanjut usia. Namun, ternyata osteoporosis juga bisa dialami oleh anak-anak. Apa saja gejala osteoporosis pada anak?


Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala yang umumnya terjadi pada anak pengidap osteoporosis:

  1. Patah tulang tanpa adanya riwayat trauma/jatuh

  2. Terlihatnya kelainan bentuk tulang, seperti kaki bengkok berbentuk X dan/atau O

  3. Adanya kelainan bentuk tulang belakang, seperti bengkok atau bungkuk

  4. Anak sering mengalami nyeri tulang terutama pada punggung bawah, pinggang, lutut, pergelangan kaki, dan telapak kaki

  5. Anak memiliki keterbatasan dalam bergerak.

Bila anak mengalami gejala di atas, orang tua disarankan untuk segera mengunjungi Dokter Spesialis Anak (DSA), dokter endokrinologi anak, atau dokter ortopedi untuk dilakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut.

IDAI menyebutkan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya osteoporosis pada anak, yaitu kelainan genetik pada tulang (osteogenesis imperfecta), gangguan pubertas pada anak, mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan risiko osteoporosis, memiliki riwayat penyakit leukemia dan lupus, serta kekurangan vitamin D3, kalsium, dan forfor.

Guna menghindari terjadinya osteoporosis pada anak, orang tua disarankan untuk mengajak anak untuk berolahraga secara teratur, memberikan lebih banyak asupan kalsium dan protein, menghindari anak untuk mengonsumsi makanan manis dan bersoda, dan memastikan bahwa anak banyak menjalankan aktivitas.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People