Koin Emas Ditemukan di Israel, Diduga dari Era Kejayaan Islam

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 October 2022 12:15
Koin emas menggambarkan rupa Kaisar Bizantium Heraclius.  (Image credit: Dafna Gazit/Antiquities Authority)
Foto: Koin emas menggambarkan rupa Kaisar Bizantium Heraclius. (Image credit: Dafna Gazit/Antiquities Authority)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada 44 koin emas murni dan barang berharga lainnya yang ditemukan para arkeolog di dasar dinding batu di Situs Cagar Alam Hermon di Israel utara. Para ahli menduga koin emas tersebut ditinggalkan oleh seseorang yang melarikan diri selama penaklukan Muslim.

Koin itu dicetak oleh Kekaisaran Byzantium pada masa pemerintahan Kaisar Phocas (602 hingga 610 M) dan Kaisar Heraclius (610 hingga 641 M). Menurut para arkeolog, koin itu menjelaskan akhir kekuasaan kekaisaran Bizantium di daerah tersebut. Semua keping uang itu adalah koin emas solidus, yang merupakan mata uang umum selama era Bizantium (sekitar tahun 330 hingga 1453 M).

Para ahli memperkirakan bahwa koin-koin itu berasal dari masa penaklukan Muslim atas Byzantium Palestina, yang terjadi pada tahun 635 M.

Menurut catatan sejarah, situs Cagar Alam Hermon pernah menjadi situs kota kuno Banias (juga dikenal sebagai Paneas atau Panias). Situs tersebut pada masanya juga pernah berfungsi sebagai situs pemujaan bagi Pan, dewa kesuburan Yunani yang berwujud setengah manusia dan setengah kambing, menurut sebuah artikel di jurnal Bulletin of the American Schools of Oriental Research. Umat Kristiani percaya itu adalah situs di mana "Petrus menyatakan Yesus sebagai Kristus," menurut pernyataan itu.

"Penemuan ini mencerminkan momen tertentu, ketika kita dapat membayangkan pemilik menyembunyikan kekayaannya saat ada ancaman perang, dan mereka berharap untuk kembali suatu hari nanti untuk mengambil hartanya," papar Yoav Lerer, direktur penggalian untuk Israel Antiquities Authority (IAA) seperti dikutip dari Live Science.

Selain koin, peneliti menemukan reruntuhan bangunan; saluran air dan pipa; tungku untuk membuat tembikar; koin perunggu; dan pecahan artefak tembikar, kaca dan logam.

"Penemuan timbunan koin juga dapat menjelaskan ekonomi kota Banias selama 40 tahun terakhir kekuasaan Bizantium," kata Lerer.

Gabriela Bijovsky, seorang ahli numismatik atau mata uang di IAA, menyebut ada hal yang menarik dari temuan koin ini, yaitu pada tahun-tahun awal Kaisar menjabat, hanya potretnya yang digambarkan di koin. Sedangkan setelah beberapa masa kemudian, gambar putranya juga ikut muncul di koin.

"Kaisar benar-benar telah menyaksikan putranya tumbuh - dari masa kanak-kanak sampai gambar mereka muncul di koin dengan ukuran yang sama dengan ayah mereka, yang digambarkan dengan janggut panjang," paparnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Temukan Koin Ini, Pasangan Suami Istri Inggris Kaya Mendadak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular