Banyak Ibu di Indonesia karena seiring bayi beraktivitas dalam keseharian, terjadi perubahan postur tubuhnya terutama di bagian perut, sehingga karet pinggang popok akan bergeser berkumpul ke bawah perut menyebabkan tekanan meningkat 4 kali lipat ke perut bayi. Tekanan kencang inilah yang menimbulkan ruam merah, gatal, hingga lecet. Kondisi ini sangat umum terjadi dan dikuatkan dengan data riset PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang dilakukan oleh NielsenIQ tahun 2022, sebanyak 1.4 juta ibu di Indonesia menyatakan bahwa bayinya terkena masalah kulit akibat penggunaan popok bayi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Oleh karena itu saat memilih popok tidak cukup hanya memikirkan ukuran yang tepat dan bahan popok yang lembut. Bayi memerlukan popok elastis yang tidak bergeser, mampu secara otomatis mengikuti perubahan postur tubuh serta gerakannya. Yuji Ishii Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk menjelaskan “MamyPoko sebagai brand pilihan para Ibu No.1 di Indonesia ingin memberikan produk terbaik yang sesuai kebutuhan ibu dan bayi Indonesia, melalui riset berkesinambungan bersama tim R&D Unicharm Jepang kami mengembangkan teknologi karet pinggang "Smart Peluk Elastis 5.0" selama lima tahun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Cara menagani kulit yang sudah terlanjur ruam, cucilah dengan cara mengalirkan air setelah bayi buang air. Dengan begini, tidak perlu menggosok kulit yang kemerahan. Pilihan sabun khusus yang tidak menimbulkan iritasi juga boleh dicoba selama bayi masih mengalami ruam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Gunakanlah popok yang tidak terlalu ketat. Hal ini dimaksudkan agar kulit bayi masih dapat bernapas. Terutama saat tidur malam di mana gerakan bayi tidak dapat diprediksi, popok yang sedikit longgar akan mengurangi kemungkinan tersentuhnya bagian yang terkena air seni atau tinja dengan kulit bayi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dokter Spesialis Anak dr. Reza Fahlevi Sp.A, mengungkapkan bahwa secara anatomi postur tubuh bayi salah satunya di area perut memang berubah-ubah terutama saat bayi beraktivitas. Aktivitas dasar saja seperti bernafas bisa berpengaruh pada perubahan postur tubuh, karena bayi masih akan bernafas melalui diafragma perut. Lebih lanjut dikatakan bahwa postur perut bayi juga akan mengalami perubahan ukuran saat sebelum dan sesudah minum susu. Untuk itu dibutuhkan popok dengan karet pinggang yang mampu mengikuti perubahan postur tubuh bayi ini agar bisa menghindari tekanan berlebih yang akan memicu permasalahan kulit, karena kondisi kulit bayi 30%Â lebih tipis dibanding orang dewasa, sehingga tekanan karet popok yang berlebih akan berpengaruh kurang baik bagi kulit bayi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pada kesempatan yang sama, Aurelie Hermansyah mengungkapkan keantusiasannya akan teknologi hebat dari popok bayi. Aurel menyampaikan bahwa pada awalnya pemilihan popok hanya berdasar daya serap dan bahan lembut, tanpa memikirikan pentingnya popok elastis yang tidak bergeser kebawah menekan kulit. Ameena sempat mengalami bekas merah padahal pilihan ukuran popok sudah sesuai dengan berat badan Ameena. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)