Qatar Didesak Jamin Keamanan Penonton LGBTQ+ di Piala Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok suporter LGBTQ+ di tim nasional Inggris mendesak pihak berwenang Qatar untuk memberikan jaminan kepada kelompok itu agar dapat menonton Piala Dunia dengan aman. Hal ini terjadi karena tuan rumah Piala Dunia itu mengharamkan praktik LGBTQ+ di negaranya.
Dalam pernyataannya, grup suporter yang bernama Three Lions Pride itu menyatakan Qatar perlu melindungi kelompok LGBT. Ini sesuai dengan yang dijanjikan Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA sebelumnya.
"Kami menghargai kerja panjang yang telah dilakukan FA di belakang layar untuk terlibat dengan Komite Tertinggi, tetapi masih ada lebih banyak jaminan dan detail yang diperlukan bagi kami untuk mendukung fans bola yang hadir dan mungkin ingin menunjukkan solidaritas dengan komunitas LGBTQ+," kata salah satu pendiri Three Lions Pride, Joe White, seperti dikutip Guardians, Jumat (23/9/2022).
"Sejauh menyangkut keanggotaan kami, tidak ada orang LGBTQ+ yang ikut dalam Klub Perjalanan Pendukung Inggris untuk Piala Dunia karena merasa tidak aman dan tidak pasti mengingat kurangnya jaminan dari FIFA dan Komite Tertinggi Qatar."
Permintaan serupa disampaikan oleh penggemar gay Liverpool, Paul Amann. Ia mengatakan bahwa ilegalnya praktik LGBTQ+ di Qatar ini tidak sesuai dengan prinsip inklusif yang ingin dibawa oleh negara itu.
"Faktanya, kegiatan Qatar sejak kunjungan saya menunjukkan garis yang sangat keras yang akan melihat orang-orang LGBT+ dalam bahaya nyata jika mereka hadir," paparnya.
Selain itu, direktur program di Stonewall, Liz Ward, juga menyoroti langkah tim Inggris untuk menggunakan ban lengan simbol LGBTQ+, OneLove. Menurutnya, tindakan untuk mengenakan ban itu haruslah didorong.
"Sayangnya, turnamen tahun ini tidak aman untuk semua orang, itulah mengapa sangat penting untuk melihat Harry Kane, bersama banyak kapten lainnya, berjanji untuk mengenakan ban lengan anti-diskriminasi," tegasnya.
(hsy/hsy)