Warga Dilarang Bawa Boneka Paddington untuk Ratu Elizabeth

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak warga Inggris yang memberikan boneka beruang Paddington dan sandwich selai jeruk sebagai tanda penghormatan untuk mendiang Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham di London. Saking banyaknya, Royal Parks di London meminta pengunjung atau pelayat untuk berhenti membawa barang tersebut.

Banyaknya hadiah itu disebut terlalu berat untuk ditanggung oleh Royal Parks, yang merawat delapan taman bersejarah di London.

"Kami lebih suka pengunjung tidak membawa benda/artefak non-bunga seperti boneka beruang atau balon," katanya di situs webnya.

"Kami lebih suka sandwich selai jeruk dan bahan makanan lainnya tidak ditinggalkan karena dampak negatifnya terhadap satwa liar taman," tambah juru bicara Royal Parks.

Warga yang memberikan boneka dan sandwich selai jeruk terinspirasi dari video minum teh Sang Ratu dengan karakter animasi Paddington, si boneka beruang, di Istana Buckingham beberapa waktu lalu. Sandwich selai jeruk adalah makanan favorit Paddington, yang disebut sebagai ikon nasional Inggris.

"Video [bersama Paddington] itu brilian. Itu menunjukkan selera humor sang Ratu. Dia tahu bagaimana menjalin hubungan dengan orang-orang, dalam hal ini dengan anak-anak."

Video itu dibuat dalam film pendek untuk Ratu Elizabeth II sekaligus menandai 70 tahun kepemimpinannya pada bulan Juni lalu. Terlihat Paddington duduk di seberangnya dan menawarkan sandwich dengan selai jeruk. 

Mendiang Ratu Elizabeth II terkenal dengan selera humornya yang unik. Beruang itu meneguk tehnya dari teko, sebelum kemudian mengambil sandwich selai jeruknya sendiri dari tas tangannya.

Video itu langsung viral dan menjadi salah satu momen paling menggembirakan Ratu Elizabeth.

"Itu adalah terakhir kalinya Ratu melakukan sesuatu di depan umum," kata warga bernama Julie Williams, yang melakukan perjalanan empat jam dengan kereta api dari Manchester untuk memberi penghormatan.

Sementara Ratu Elizabeth II naik takhta pada tahun 1952, Paddington pertama kali muncul dalam buku "A Bear Called Paddington" karya penulis Michael Bond enam tahun kemudian.