Berhenti Ucapkan 3 Hal Ini ke Anak, Efeknya Bisa Bikin Stress
Jakarta, CNBC Indonesia - Komunikasi antara orang tua dan anak memiliki pengaruh besar dalam perkembangan buah hati. Karena itu, orang tua harus lebih sadar dan menyaring lagi kalimat yang disampaikan pada anak.
Ahli parenting dan juga penulis buku "The Self-Driven Child," Willian Stixrud dan Ned Johnson menemukan bahwa kalimat berikut bisa berdampak buruk pada anak:
1. "Kalau kamu enggak mau bekerja keras sekarang, kamu akan menyesal seumur hidup."
Menanamkan rasa takut ke anak adalah salah satu cara yang paling tidak efektif untuk memicu motivasi mereka. Faktanya, kalimat seperti itu bisa merugikan anak-anak dan membuat mereka menjadi lebih stres.
Alasan lain adalah karena ungkapan seperti itu konteksnya di luar pemahaman anak-anak. Anak-anak tidak mampu berpikir ke depan seperti orang dewasa. Itulah yang membuat mereka menjadi anak-anak.
Orang tua sebaiknya membantu anak melihat sisi positif dari tantangan yang mereka hadapi, misalnya dengan mengatakan, "Iya, pelajaran matematika itu memang susah. Tapi kalau kamu rajin berlatih dan tekun belajar, lama-lama pasti terasa lebih mudah."
2. "Tugas ayah dan ibu adalah membuat kamu tetap aman."
Seiring bertambahnya usia anak, tugas menjaga mereka akan menjadi semakin sulit dilakukan. Sebab, orang tua tidak bersama anak sepanjang waktu dan juga tidak dapat melacak setiap gerakan mereka.
Ketika anak-anak berpikir bahwa tugas orang tua adalah menjaga mereka, anak lebih cenderung untuk berperilaku sembrono karena merasa bahwa akan selalu ada orang tua yang menjaganya, padahal sebenarnya tidak. Anak-anak perlu belajar menjaga dirinya sendiri.
Meski begitu, tetap ada saat-saat di mana Anda perlu mengatakan tidak dan bersikap tegas tentang keselamatan anak.
Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua? Biarkan anak melakukan kesalahan. Lalu, diskusikan dengan anak soal pelajaran yang dia ambil dari kesalahannya.
3. "Ayah/ibu menghukum kamu supaya kamu belajar bahwa perilaku ini salah."
Menegakkan hukuman mungkin membuat orang tua merasa memiliki kontrol, tetapi penelitian menunjukkan bahwa itu tidak hanya menyakiti hubungan Anda dengan anak, tapi juga merupakan cara yang tidak efektif untuk mengubah perilaku.
Pemberian hukuman tidak mendorong perilaku positif atau mengajari anak-anak apa yang harus dilakukan. Plus, semakin banyak orang tua yang mengancam, semakin banyak anak berbohong dan menyembunyikan masalahnya.
Daripada memberi hukuman, orang tua bisa mengatakan hal seperti, "Ayah/ibu kecewa dengan perilaku kamu, mungkin kamu juga merasa sedih. Menurut kamu, bagaimana seharusnya agar kesalahan seperti ini tidak terjadi lagi?"
(hsy/hsy)