Yuk Bantu Rumah Singgah Penampung Pasien Kanker Anak Ini

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 25/08/2022 12:00 WIB
Foto: Rumah singgah yang diinisiasi Zaenudin dengan nama Yayasan Sahabat Ayah Sarah (YSAS). (Dokumentasi berbuatbaik.id)

"Ayah harus janji dengan Sarah, Ayah harus tetap bantu teman-teman Sarah yang masih berjuang," adalah pesan terakhir seorang anak penderita kanker bernama Sarah kepada bapaknya Zaenudin. Pesan itu lantas terus terngiang walau sang buah hati sudah berpulang.

Seolah semesta memberi pesan yang sama, Zaenudin pun bertemu dengan keluarga kecil dengan pasien anak penderita kanker saraf yang perutnya membuncit. Keluarga asal Bangka ini diketahui hidup berhari-hari di musala karena tidak mendapatkan rumah singgah.

"Mereka bilang tidak ada biaya untuk sewa (rumah/kontrakan) dan dia mengatakan semua rumah singgah penuh" cerita Zaenudin kepada tim berbuatbaik.id seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (25/8/2022).

Foto: Dokumentasi berbuatbaik.id



Dua kejadian itu menjadi motivasi Zaenudin dan orang tua penyintas kanker lainnya untuk bersama-sama membangun rumah singgah di Jalan Penggilingan Baru Dalam, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur. Di saat yang sama, tetangga Zaenuddin menawarkan rumah bekas penampungan TKI yang bisa mereka sewa untuk dijadikan rumah singgah.

Tepat di tahun 2019, rumah singgah yang diinisiasi Zaenudin pun berdiri dengan nama Yayasan Sahabat Ayah Sarah (YSAS).

"Saat ini ada 26 anak yang tinggal di sini. Semula ada 31 anak namun sudah 4 gugur. Sebanyak 80% adalah anak penderita kanker, pneumonia, dan penyakit berisiko lainnya. Yang paling lama satu tahun dan yang paling jauh dari Kalimantan dan Aceh," katanya.

Dia menjabarkan beberapa kondisi pasien, seperti Davi, anak 3 tahun dari Kalimantan yang mengalami kanker darah. Lainnya ada Mislah yang masih berusia 4 bulan namun sudah alami jantung bocor dan gagal ginjal. Mislah pun juga berjuang datang dari Aceh untuk menjalani pengobatan di Jakarta.

Pasien anak dan keluarganya juga didampingi dan dipenuhi kebutuhannya sehari-hari di rumah singgah ini. Dia menegaskan, tidak seperti rumah singgah lainnya, keluarga pasien tidak dipungut biaya apapun. Mereka didampingi oleh belasan relawan di rumah singgah bahkan hingga ke rumah sakit. Antarkeluarga pun sering saling bertukar informasi dan sama-sama menguatkan.

"Saya pernah mengurus pemulangan jenazah pasien anak sampai Rp 25 juta. Saya sampai gadaikan motor untuk membantu pemulangan adik Raya. Kami ada dananya, kami belikan obat non-BPJS, jika meninggal kami akan pulangkan ke kampung halamannya. Untuk pasien, kami sepenuhnya bantu dengan dana seadanya karena kami relawan yang pernah merasakan di posisi ini," ujar Zaenudin.

Namun meski sudah mempunyai donatur tetap, nyatanya dana operasional bahkan perpanjangan sewa menjadi masalah untuk rumah singgah ini. Zaenudin mengaku khusus untuk kebutuhan susu pasien anak yang tinggal di sini bisa mencapai jutaan rupiah hanya untuk seminggu.

Begitu juga untuk operasional lainnya. Bahkan Zaenudin dan relawan harus merogoh kocek pribadinya karena setiap bulan harus mengeluarkan dana sebesar Rp 40 juta. Zaenudin pun tak mau menyerah. Sejumlah langkah dia lakukan agar amanah anaknya untuk terus membantu pasien kanker terus terlaksana.


Ikhtiar Zaenudin dan para relawan juga didukung oleh sejumlah pihak salah satunya, presenter Meisya Siregar yang sejak awal sudah menjadi donator tetap. Dari penuturannya, sedari awal Meisya sudah ikut membantu perjuangan almarhumah Sarah dan dirinya pun mengenal benar Zaenudin berikut dengan relawan lainnya.

"Aku tahu di sana anak-anak duafa bukan kanker saja tapi memang anak-anak yang berada di garis kemiskinan. Mereka juga melakukan pendampingan terapinya sehingga berapapun yang dihasilkan sangat-sangat berarti untuk anak-anak," kata dia.

Lebih lanjut, Meisya mengatakan, dia benar-benar mengetahui kondisi Yayasan atau rumah singgah tersebut. Meisya pun berani merekomendasikan ke banyak orang karena tempat tersebut dinilai amanah, terbuka dan bahkan bisa diaudit.

Sama halnya juga Meisya mempercayakan penyaluran donasi ke berbuatbaik.id sebab dinilai mempunyai kredibilitas dan tepercaya.

"Karena yang pertama berbuatbaik.id itu di bawah Transmedia yang kita tahu dari zaman dulu mempunyai kredibilitas. Kedua yang bikin happy karena semua tersalurkan, sesuatu yang amazing dan bagi penerima sesuatu yang membahagiakan. Ini brillian Masya Allah. Berbuatbaik.id berani membuat inovasi tanpa potongan," ujarnya.

Di tanggal 25 Agustus ini, Meisya menyalurkan donasi bersama keluarganya dan berbuatbaik.id sebagai rasa syukur ulang tahun anak mereka. Dia pun mengajak follower dan fans untuk ikut serta berdonasi ke Yayasan milik Ayah Sarah ini.

"Yuk kasih kado Sweet 17 untuk Syabila dengan donasi ke anak duafa pejuang kanker," ajak Meisya.

Kendati demikian, alangkah lebih baik jika kita bersama Meisya membantu usaha Zaenudin dan relawan lainnya untuk membantu pasien kanker anak terus berujuang. Caranya dengan mulai Donasi sekarang juga di berbuatbaik.id.

Pemberian donasi ini juga akan diselenggarakan bersama Meisya Siregar dan teman-teman artis lainnya yang bersama-sama berbuat baik melalui berbuatbaik.id.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kafe di Moskow Bikin Heboh, Labubu Kini Bisa Dimakan