Pekerja DKI Bakal Pulang Malam? Waspada Bahaya Angin Malam

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 11/08/2022 11:45 WIB
Foto: Ilustrasi Pulang Kerja (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pekerja di DKI Jakarta kemungkinan akan mengalami perubahan jam kerja yang akan membuat mereka pulang lebih malam. Kalau rencana ini jadi diterapkan, Anda harus lebih berhati-hati dengan bahaya angin malam. 

Istilah angin malam umumnya merujuk pada kondisi udara di malam hari yang lebih dingin dan terkadang disertai angin. Lalu, apakah angin malam berbahaya?

Angin dingin yang menerpa tubuh Anda terlalu lama bisa menyebabkan masalah kesehatan. Mengutip SehatQ, udara dingin yang dibawa angin malam dapat menyebabkan otot berkontraksi. Terlalu lama terpapar angin malam yang dingin dapat membuat Anda mengalami nyeri otot.


Selain itu, menghirup angin malam yang dingin juga dapat membuat pembuluh darah pada saluran pernapasan atas menyempit. Hal ini dapat mencegah sel darah putih untuk mencapai selaput lendir sehingga sulit bagi tubuh dalam melawan kuman penyebab infeksi. Dampaknya, Anda bisa lebih mudah sakit.

Bagi penderita asma dan penyakit pari obstruktif kronis, paparan angin dingin dapat mengganggu paru-paru dan menyebabkan iritasi bronkial dan batuk. 

Angin malam bisa menyebabkan paru-paru basah?

Ada anggapan di masyarakat kalau terlalu sering terkena angin malam, terutama ketika berkendara motor, bisa menyebabkan paru-paru basah. Perlu diketahui, paru-paru basah merupakan kondisi adanya peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru yang dapat berisi cairan atau nanah sehingga menyebabkan gangguan kesehatan.

Walaupun bukan istilah medis resmi, istilah paru-paru basah paling sering merujuk pada penyakit pneumonia atau peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi.

Kondisi paru-paru basah bukan disebabkan angin malam maupun mitos-mitos kebiasaan lainnya, seperti sering tidur di lantai atau menggunakan kipas angin terus-menerus. Penyebab paru-paru basah yang sebenarnya adalah infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu peradangan di bagian paru-paru.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi