JNE Jawab Heboh Beras Bansos Jokowi Dikubur di Depok
Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan beras bantuan sosial (bansos) yang dikubur di tanah kosong di Depok menghebohkan publik. Beras bansos tersebut harusnya disalurkan pada masyarakat yang terdampak Covid-19 pada awal pandemi 2020 lalu.
Terkait penemuan itu, JNE, perusahaan ekspedisi yang menjadi distributor beras bansos, menegaskan bahwa perusahaan telah menjalankan kewajibannya serta mematuhi standard operating procedure (SOP) perusahaan. Vice Presiden JNE Eri Palgunadi juga mengatakan bahwa tidak ada peraturan yang dilanggar dalam distribusi bantuan sosial dari pemerintah itu.
"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujarnya, lewat keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut, perusahaan logistik itu juga menyatakan dukungannya atas program pemerintah dalam proses distribusi beras bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat. JNE juga bersedia mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan.
Sebelumnya, warga Kota Depok, Jawa Barat, dihebohkan dengan temuan beras kemasan yang ditimbun di tanah di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Minggu. Beras itu diduga bantuan presiden yang disalurkan langsung dari Kementerian Sosial untuk warga terdampak Covid-19.
Proses penggalian tanah terekam dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @updateinfojakarta. Dalam keterangan video yang diunggah tertulis bahwa ada dugaan keterlibatan perusahaan logistik dalam penemuan beras yang dikubur itu.
(hsy/hsy)