Es Krimnya Ditarik dari Pasaran, Ini Fakta Pemilik Haagen-Daz

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
22 July 2022 13:55
Pabrik es krim Haagen-Dazs dari General Mills di Arras, Prancis. (Getty Images/Sylvain Lefevre)
Foto: Pabrik es krim Haagen-Dazs dari General Mills di Arras, Prancis. (Getty Images/Sylvain Lefevre)

Jakarta, CNBC Indonesia - Merek es krim Haagen-Dazs tengah menjadi sorotan. Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah menarik produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila dari pasaran. Instruksi penarikan produk ini dilakukan setelah adanya laporan kandungan Etilen Oksida (EtO) dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh Uni Eropa.

Siapa sebenarnya pemilik Haagen-Dazs?

Haagen-Dazs merupakan produsen es krim mahal yang didirikan oleh Reuben Mattus, seorang imigran Polandia di Amerika, pada 1960. Sejak remaja, Mattus sudah menjajakan es krim buatan keluarganya sendiri selama lebih dari 30 tahun. Es krim itu ia jajakan ke toko permen kecil dan restoran di sekitar rumahnya.

Pada 1959, Mattus mendapat ide untuk membuat terobosan di industri es krim. Menurut laporan The New York Times, saat itu dia menyimpulkan bahwa sebagian besar pecinta es krim di New York bersedia membayar untuk sesuatu yang mereka anggap berbeda. Akhirnya, Mattus memutuskan untuk memakai nama Haagen-Dazs yang terkesan dingin, mewah, dan identik dengan Denmark. Sebuah peta Skandinavia dicetak di kartonnya.

Haagen-Dazs dengan cepat mendapat reputasi sebagai es krim mewah yang padat dan bertekstur kaya. Insting bisnis Mattus terbukti, banyak penikmat es krim bersedia membayar lebih untuk sesuatu yang mereka anggap sebagai yang terbaik. 

"Ketika saya membuat Haagen-Dazs, kualitas es krim [di pasaran] terus memburuk sampai-sampai hanya terasa manis dan dingin saja," kata Mattus beberapa tahun yang lalu. "Es krim menjadi semakin murah dan semakin murah, jadi saya melakukan yang sebaliknya."

Saat ini, Haagen-Dazs memiliki lebih dari 800 gerai di seluruh dunia. Sejak tahun 1992, sebagian besar produk Häagen-Dazs di dunia diproduksi di pabrik di Tilloy-lès-Mofflaines, Prancis yang sekarang dikendalikan oleh General Mills.

Produk es krim Haagen-Dazs yang terdaftar di Indonesia juga diimpor dari pabrik mereka di Prancis.

Di Indonesia, lisensi Haagen-Dazs dimiliki oleh PT Mugi Rekap Abadi atau MRA Group.

Ketika BPOM RI mengumumkan penarikan produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila, Dita Soedarjo, pemilik lisensi es krim mewah tersebut, mengatakan konsumen yang sudah terlanjur membeli varian rasa vanilla untuk menukarkan dengan varian lainnya.

Penukaran varian es krim tersebut berlaku hingga 30 Agustus 2022. Syaratnya, kondisi produk itu masih dalam kondisi bagus dan akan dicek tanggal pembuatannya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Holywings Sebenarnya Punya Siapa? Tuai Kontroversi-Ditutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular