Inflasi Menggila, Turis di Eropa Bayar 13 Euro Buat Coca Cola
Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi penikmat liburan musim panas, Pulau Ibiza di Spanyol menjadi salah satu destinasi liburan favorit. Namun, krisis ekonomi yang tengah melanda Eropa memaksa turis harus mengeluarkan biaya yang berkali lipat lebih mahal.
Misal, harga sekaleng Coca-Cola bisa US$ 13 (Rp 195 ribu), dan burger di restoran tepi pantai harganya bisa US$ 30 (Rp 445 ribu).
Harga sewa kursi untuk berjemur di beach club mewah mencapai 500 Euro (Rp 756 ribu), dan reservasi untuk meja di klub malam VVIP bisa mencapai ribuan Euro.
Meski harganya fantastis, namun semua turis tetap membayarnya. Pulau Ibiza memang telah lama dikenal sebagai tempat untuk menjalani liburan mewah.
"Harganya konyol. Namun, pengunjung Ibiza senang menghabiskan banyak uang," kata Ben Pundole, konsultan hotel mewah.
Kenaikan harga yang menggila
Dulunya Ibiza hanyalah pulau kecil yang menjadi lahan perkebunan. Namun, pada tahun 1980, Tony Pike, orang Inggris-Australia mendirikan Pikes Hotel, yang sekarang dikenal sebagai Pikes Ibiza. Kehadiran hotel itu mengubah perkebunan kuno berusia 500 tahun di perbukitan menjadi 'surga pesta'.
Teman-teman Pike yang kaya dan terkenal, seperti Freddie Mercury, George Michael, dan Kylie Minogue tinggal di hotel itu. Kemudian, lama-lama makin banyak turis berduit yang menginap di sana, makan di restoran di sana, dan menari di lantai dansanya.
Semakin banyak turis yang datang, semakin berkembang pula sektor hiburan di sana. Pada 1980-an mulai muncul kelab-kelab malam, di antaranya Amnesia, Space, dan Pacha.
Di Pacha, akibat krisis ekonomi yang melanda Eropa, semua harga mengalami kenaikan bikin geleng-geleng kepala. Sebagai gambaran, harga sekaleng Coca-Cola di kelab malam Pacha dibanderol 13 euro atau sekitar Rp 195 ribu.
Restoran, klub, hotel, dan taksi semuanya mengalami kenaikan harga yang mencolok tahun ini, kata Pundole.
".... Bisnis mencoba menutup pendapatan yang hilang selama dua tahun, ada masalah rantai pasokan dan permintaan yang terpendam sangat besar," katanya.
Menurut Institut Statistik Nasional Spanyol, jumlah wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Balearic naik 300% pada Mei dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
(hsy/hsy)