11 Cara Meninggikan Badan Tanpa Obat Peninggi Badan, Cobain!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 July 2022 19:07
Ilustrasi tinggi badan (Getty Images/andresr)
Foto: Ilustrasi tinggi badan (Getty Images/andresr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tinggi badan yang ideal bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri. Tak cuma itu, tinggi badan kerap digunakan sebagai syarat untuk masuk sekolah kedinasan, melamar kerja, hingga menjadi Polisi atau TNI. Oleh karenanya, tak sedikit orang yang mencari cara meninggikan badan.

Anda harus paham bahwa tinggi badan berkaitan dengan faktor genetik. Meski begitu, bukan berarti tinggi badan tidak bisa bertambah jika Anda rutin olahraga atau aktivitas sehat lain. Namun, jangan sampai Anda meninggikan badan dengan obat peninggi badan yang tak jelas. Berikut 11 cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan.

Tinggi Badan 

Tinggi badan merupakan aspek fundamental untuk menentukan status gizi dan asupan nutrisi seseorang. Sederhananya, tinggi badan adalah jarak dari titik tertinggi tubuh yakni vertex atau puncak kepala ke titik terendah tubuh yaitu tulang calcaneus yang ada pada kaki.

Selain itu, tinggi badan juga menjadi indikator yang tak bisa dipandang sebelah mata dalam mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah angka yang menjadi penilaian standar untuk menentukan apakah berat badan Anda tergolong normal, kurang, berlebih, atau obesitas.

Kapan Tinggi Badan Pria dan Wanita Berhenti Tumbuh?

Pertumbuhan tinggi badan sangat ditentukan oleh keadaan lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan. Biasanya, tinggi badan berhenti tumbuh ketika lempeng epifisis di ujung tulang menutup. Lantas, kapan tinggi badan pria dan wanita berhenti tumbuh?

1. Fase Pertumbuhan Tinggi Badan Pria

Pria umumnya terlihat lebih tinggi ketika masa anak-anak. Namun, pria bisa kalah tinggi dan besar dari wanita saat memasuki masa remaja. Ini terjadi karena wanita lebih cepat mengalami pubertas. Sementara, pubertas pria terjadi pada usia 11-14 tahun.

Pada usia 16-19 tahun, pria akan mencapai puncak pertumbuhan tinggi badan. Namun, ada kasus di mana pria masih bisa bertambah tinggi setelah umur 19 tahun. Ini jelas adalah sesuatu yang tidak biasa.

2. Fase Pertumbuhan Tinggi Badan Wanita

Berbanding terbalik dengan pria, wanita terlihat kecil dan pendek saat masih anak-anak. Pertumbuhan wanita baru akan semakin pesat ketika memasuki masa pubertas, yakni sekitar usia 8-13 tahun.

Wanita biasanya akan mencapai puncak pertumbuhan tinggi pada dua tahun setelah masa pubertas dimulai, yakni sekitar usia 14-16 tahun. Wanita cenderung lebih cepat mengalami pertumbuhan tinggi badan di masa ini. Namun, pertumbuhan itu akan melambat setelah masa-masa tersebut.

Faktor Penentu Tinggi Badan

Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika Anda masih bingung kenapa bertubuh pendek atau tinggi, coba perhatikan faktor penentu tinggi badan berikut. Ini dia faktor penentu tinggi badan:

1. Lempeng Epifisis

Pertumbuhan tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan. Ini adalah area khusus yang terdapat pada tulang rawan, tepatnya di ujung tulang panjang setiap manusia.

Anda masih bisa bertambah tinggi jika lempeng epifisis tersebut masih aktif atau terbuka. Namun, umumnya lempeng epifisis akan menutup pada akhir masa pubertas sehingga pertumbuhan tinggi tak akan terjadi lagi.

2. Genetik

Perbedaan tinggi setiap orang umumnya terjadi karena faktor genetik. Jika orang tua Anda tinggi, kemungkinan besar Anda juga akan tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jadi, faktor genetik cukup menentukan tinggi badan seseorang.

Jika Anda merasa kurang tinggi, coba perhatikan tinggi badan keluarga Anda. Kalau ada di antara mereka yang bertubuh tinggi, Anda berarti punya peluang untuk bertambah tinggi selama belum melewati masa pubertas.

3. Jenis Kelamin

Jenis kelamin ternyata turut menjadi faktor berpengaruh pada pertumbuhan tinggi seseorang. Wanita cenderung punya potensi tinggi badan yang lebih pendek dari pria. Namun, kondisi medis tertentu seperti kelainan genetik juga bisa berpengaruh pada tinggi seseorang.

4. Nutrisi

Jangan sepelekan asupan nutrisi untuk tubuh Anda. Pasalnya, memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa pertumbuhan bisa membantu pertumbuhan tinggi Anda. Sumber makanan yang mencakup vitamin dan mineral bisa menjadi solusi.

Penelitian menjelaskan bahwa seseorang bisa semakin tinggi karena adanya peningkatan gizi. Jadi, kebutuhan gizi yang cukup dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium, protein, dan nutrisi lainnya bisa memaksimalkan tinggi badan Anda.

5. Aktivitas

Terakhir, ada aktivitas fisik yang juga memegang peran penting dalam pertumbuhan tinggi badan seseorang. Anak yang aktif bergerak bakal mendorong pelepasan hormon pertumbuhan yang semakin banyak.

Ketika hormon pertumbuhan dilepaskan, lempeng epifisis masih terbuka. Itu yang membuat pertumbuhan tinggi orang yang aktif akan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif secara fisik.

Rumus Meramal Tinggi Badan Anak

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa faktor genetik dari orangtua memegang peranan penting dalam pertumbuhan tinggi badan. Ada cara meramal atau memperkirakan tinggi badan anak berdasarkan tinggi badan orang tua. Berikut caranya:

  1. Anak laki-laki= (Tinggi badan ibu+13)+Tinggi ayah (dalam cm), lalu dibagi 2±8,5 cm.

  2. Anak perempuan= (Tinggi badan ayah-13)+Tinggi ibu (dalam cm), lalu dibagi 2±8,5 cm.

Cara Meninggikan Badan Tanpa Obat Peninggi Badan

Jika Anda belum melewati masa pubertas atau mungkin punya anak yang masih dalam masa pertumbuhan, silahkan lakukan cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan berikut ini. Ini dia cara meninggikan tinggi badan tanpa obat peninggi badan yang bisa Anda coba:

1. Perbaiki Postur Tubuh

Kebiasaan berdiri, duduk, hingga tidur yang kurang maksimal bisa mempengaruhi tinggi badan Anda, termasuk menjadi terlihat lebih pendek. Jika Anda terbiasa membungkuk, postur tubuh tentu bakal menjadi kurang proporsional.

Segera tinggalkan kebiasaan buruk tersebut yang bisa membuat Anda lebih pendek. Jadi, mulai sekarang segera perbaiki postur tubuh Anda. Biasakan duduk dengan sikap yang benar serta berjalan dengan tegap agar tinggi badan bisa bertambah.

2. Istirahat Cukup

Istirahat cukup juga berguna untuk meninggikan badan. Ini terjadi karena saat istirahat tubuh akan kembali terisi energi. Energi tersebut sangat berguna untuk masa pertumbuhan. Cara ini terbilang ampuh diterapkan pada anak-anak dan remaja. Berikut waktu istirahat yang ideal untuk meninggikan badan:

  • Bayi 0-3 bulan: 14-17 jam

  • Bayi 3-11 bulan: 12-17 jam

  • Balita 1 - 2 tahun: 11-14 jam

  • Balita 3-5 tahun: 10-13 jam

  • Anak 6-13 tahun: 9-11 jam

  • Remaja 14-17 tahun: 8-10 jam

  • Orang dewasa 18-64 tahun: 7-9 jam

3. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Jangan lupa konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Ini sangat penting bagi anak-anak yang ada dalam masa pertumbuhan.

Beberapa nutrisi, seperti protein, vitamin D, dan kalsium harus dicukupi dalam masa pertumbuhan anak. Makanan yang mengandung ketiga nutrisi tersebut, antara lain buah dan sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, makanan laut, tahu, tempe, telur, serta susu dan produk olahannya.

4. Menguatkan Otot

Cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan selanjutnya adalah menguatkan otot. Bagian otot bisa membantu Anda mempertahankan bentuk tubuh. Jika otot melemah, postur tubuh bisa membungkuk dan Anda terlihat lebih pendek.

Anda bisa mulai peduli dengan aspek ini dan memperkuat otot-otot di area perut dan di sepanjang tulang belakang. Cara untuk menguatkan otot ini bisa dilakukan dengan latihan push up dan plank secara rutin.

Olahraga untuk Meninggikan Badan 

Bagi Anda yang memiliki anak di usia pertumbuhan, sebaiknya bantu sang anak agar terbiasa berolahraga sejak kecil. Pasalnya, olahraga adalah aktivitas sehat yang bisa menjadi cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan. Berikut olahraga yang bisa dicoba untuk meninggikan badan:

1. Berenang

Berenang adalah olahraga yang dilakukan di air dan dipercaya sebagai olahraga yang bisa meninggikan badan. Pasalnya, olahraga bisa memperkuat tulang belakang dan membantu membentuk postur tubuh Anda.

Saat berenang, otot tubuh bakal bergerak aktif. Anda juga harus bergerak melawan gravitasi saat berada di dalam air. Ini membuat dada dan tubuh bagian atas akan melakukan peregangan dan kontraksi secara kontras yang bisa meningkatkan pertumbuhan tubuh.

2. Basket

Basket juga identik dengan orang yang bertubuh tinggi. Ini juga yang membuat olahraga basket diklaim bisa menjadi cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan selanjutnya.

Saat bermain basket, Anda akan melakukan banyak gerakan mulai dari berlari dan melompat. Melompat secara konsisten membuat tubuh Anda melayang vertikal di udara dan melawan gravitasi. Kondisi tersebut ternyata bisa meregangkan otot dan tubuh akan mengalami kontraksi saat mendarat. Ini yang diyakini membuat otot dan tulang tumbuh lebih tinggi.

3. Bersepeda

Cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan yang lain adalah bersepeda. Olahraga ini membuat tubuh bagian bawah Anda menjalankan tugas berat untuk mengayuh sepeda.

Aktivitas tersebut bisa meningkatkan aliran darah di sekitar lutut dan otot paha yang dapat merangsang pertumbuhan. Selain itu, bersepeda bisa membuat paru-paru bekerja lebih keras untuk memasok darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh bagian atas menjadi lebih kuat dan bisa meningkatkan pertumbuhan.

4. Lompat Tali

Jika saat kecil Anda terbiasa lompat karet, mungkin olahraga lompat tali bakal cocok dilakukan. Ternyata, olahraga ini bisa menjadi cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan yang cukup ampuh.

Melompat membuat tubuh meregang dan berkontraksi sehingga bisa membantu meninggikan badan. Saat bermain lompat tali, otot bagian telapak kaki akan meregang dan berkontraksi. Gerakan tersebut membuat peningkatan hormon pertumbuhan yang bermanfaat untuk meninggikan badan.

5. Yoga

Cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan lainnya adalah yoga. Olahraga yoga memiliki beberapa gerakan yang bisa meninggikan badan, antara lain mountain pose, triangle pose, tree pose, surya namaskar, dan gerakan lain.

Pose dalam yoga bisa memperbaiki postur tubuh Anda agar terlihat lebih proporsional. Yoga juga bisa menghilangkan stres dan ketegangan pada otot. Saat stres hilang, hormon pertumbuhan bisa mengalir lebih baik.

6. Pull Up

Pull up atau gerakan bergelantung juga bisa menjadi cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan. Pull up bisa membantu meluruskan dan memanjangkan bagian tulang belakang.

Pull up bisa dilakukan di rumah atau taman umum yang menyediakan tiang untuk pull up. Pull up bisa rutin Anda lakukan selama 10 menit per hari untuk membuat postur tubuh menjadi lebih baik.

7. Sepak Bola

Cara meninggikan badan tanpa obat peninggi badan yang terakhir adalah sepak bola. Sepak bola adalah olahraga favorit di Indonesia dan seluruh dunia, pasti Anda tak asing dengan olahraga satu ini.

Berlari adalah atribut penting dalam sepak bola. Ini bisa membuat otot lutut dan paha meregang sehingga membantu pertumbuhan. Gerakan menyundul, menggiring bola, dan menghindari lawan juga bisa meninggikan badan.

Saat melakukan gerakan-gerakan tersebut, lempeng pertumbuhan akan menerima darah kaya oksigen dan hormon pertumbuhan. Ini membuat tinggi badan Anda berpeluang meningkat.

Anda lebih baik mencoba 11 cara meninggikan badan secara alami karena menggunakan obat peninggi badan belum tentu aman. Terlebih, obat peninggi badan yang tak jelas asal-usulnya bisa memberikan efek samping berbahaya untuk tubuh. Berikut efek samping obat peninggi badan:

  1. Nyeri pada otot, sendi, dan saraf

  2. Mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuh (edema)

  3. Mengalami carpal tunnel syndrome, yakni sindrom yang menyebabkan nyeri serta kehilangan rasa pada tangan akibat adanya tekanan pada sistem saraf tangan

  4. Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

  5. Membuat beberapa bagian kulit menjadi mati rasa

  6. Berisiko mengalami gynecomastia (tumbuh payudara) pada pria

Apakah Ada Tinggi Badan Ideal?

Jika ada berat badan ideal, apakah tinggi badan juga punya tingkat ideal? Rata-rata tinggi badan seseorang berbeda, seperti tinggi badan orang Indonesia lebih pendek dari orang Amerika Serikat.

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, berikut rincian tinggi badan ideal:

  1. Bayi/Anak

  • 0-5 bulan: Berat badan 6 kg, tinggi badan 60 cm

  • 6-11 bulan: Berat badan 9 kg, tinggi badan 72 cm

  • 1-3 tahun: Berat badan 13 kg, tinggi badan 92 cm

  • 4-6 tahun: Berat badan 19 kg, tinggi badan 113 cm

  • 7-9 tahun: Berat badan 27 kg, tinggi badan 130 cm

  1. Laki-laki

  • 10-12 tahun: Berat badan 36 kg, tinggi badan 145 cm

  • 13-15 tahun: Berat badan 50 kg, tinggi badan 163 cm

  • 16-18 tahun: Berat badan 60 kg, tinggi badan 168 cm

  • 19-29 tahun: Berat badan 60 kg, tinggi badan 168 cm

  • 30-49 tahun: Berat badan 60 kg, tinggi badan 166 cm

  • 50-64 tahun: Berat badan 60 kg, tinggi badan 166 cm

  • 65-80 tahun: Berat badan 58 kg, tinggi badan 164 cm

  • 80 tahun: Berat badan 58 kg, tinggi badan 164 cm

  1. Wanita

  • 10-12 tahun: Berat badan 38 kg, tinggi badan 147 cm

  • 13-15 tahun: Berat badan 48 kg, tinggi badan 156 cm

  • 16-18 tahun: Berat badan 52 kg, tinggi badan 159 cm

  • 19-29 tahun: Berat badan 52 kg, tinggi badan 159 cm

  • 30-49 tahun: Berat badan 56 kg, tinggi badan 158 cm

  • 50-64 tahun: Berat badan 56 kg, tinggi badan 158 cm

  • 65-80 tahun: Berat badan 53 kg, tinggi badan 157 cm

  • 80 tahun: Berat badan 53 kg, tinggi badan 157 cm


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular