Lagi Heboh, Penampakan Cacing di Babat Sapi, Kok Bisa?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 July 2022 16:00
Kenaikan Harga Daging Jelang Lebaran. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi babat sapi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Babat sapi merupakan jeroan yang sering dijadikan santapan masyarakat Indonesia. Namun, baru-baru ini tengah heboh video yang memperlihatkan babat sapi dipenuhi dengan cacing merah.

Cacing tampak bergerak-gerak dan memenuhi permukaan babat. Hal ini membuat si pemilik akun ragu untuk mengolah babat tersebut untuk dijadikan masakan.

Cacing di babat sapi ini kemudian disiram air panas oleh pengunggah video. Beberapa saat kemudian, cacing tersebut pun 'rontok' dari babat dan mati.

Lantas, apa sebenarnya cacing ini?

Cacing di babat sapi ini dikenal sebagai cacing Paramphistomum cervi. Dikutip dari berbagai sumber, Paramphistomum adalah genus cacing pipih parasit yang bisa menyerang mamalia, termasuk hewan ternak.

Munculnya cacing ini bisa memicu penyakit serius pada hewan yang disebut paramphistomiasis, atau juga dikenal sebagai amphistomosis. Penyakit tersebut biasanya ditemukan di sapi dan domba. Gejalanya meliputi diare berat, anemia, lesu, dan sering mengakibatkan kematian jika tidak diobati.

Cacing ini akan menghisap darah (parasit) hewan ternak sehingga punya warna yang merah seperti darah.

Meski demikian, daging hewan yang sudah terkena cacing ini juga disebut-sebut aman dikonsumsi asal cacing sudah dibersihkan dan bagian yang terkena cacing dihilangkan.

Berita selengkapnya >>> di sini.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Sapi Kena Penyakit Mulut dan Kuku, Menular ke Orang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular