
Masih Kecil, Bocah di Negara Ini Sudah Diajari Pegang Senjata

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah video menunjukkan seorang pria menjelaskan anatomi senapan yang digambar di papan tulis kepada sejumlah bocah laki-laki yang usianya tidak lebih dari 12 tahun. Pria tersebut kemudian mencontohkan bagaimana cara mengokang senapan.
Pria dalam video yang kemudian viral di media sosial tersebut diyakini merupakan anggota kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Kelompok tersebut masih merekrut anak-anak untuk menjadi pasukan militer yang bertarung dalam perang saudara di negara itu.
"Mereka bukan anak-anak. Mereka adalah pria sejati, yang harus membela bangsanya melawan Saudi, agresi Amerika, dan membela bangsa Islam," kata salah satu dari mereka, dikutip dari AP News, Jumat (17/6/2022).
![]() |
Padahal, Houti telah menyetujui kesepakatan dengan PBB pada bulan April lalu untuk menghentikan praktek merekrut anak-anak menjadi pasukan militer.
Dua pejabat Houthi mengaku bahwa mereka telah merekrut ratusan anak, termasuk mereka yang berusia 10 tahun, selama dua bulan terakhir. Anak-anak yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah tersebut telah dikerahkan ke garis depan perang.
Para pejabat Houthi menganggap tidak ada yang salah dengan praktek itu, dengan alasan bahwa anak laki-laki dari 10 atau 12 dianggap pria sejati.
Pada awal Juni lalu, seorang petinggi Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, memposting video dari kunjungannya ke salah satu kamp di provinsi Dhamar. Video tersebut menunjukkan puluhan anak berseragam berdiri dalam formasi mirip militer dan menyatakan kesetiaan kepada pemimpin tertinggi gerakan pemberontak, Abdul-Malek al-Houthi.
Konflik Yaman meletus pada 2014 ketikaHouthi turun gunung dan mengambil alihSanaa dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional untuk melarikan diri ke selatan. Koalisi yang dipimpin Saudi memasuki perang pada awal 2015 untuk mencoba mengembalikan pemerintah ke tampuk kekuasaan, mereka juga melancarkan kampanye udara yang merusak dan mempersenjatai pasukan anti-Houthi.
Hampir 2.000 anak-anak yang direkrut Houthi tewas di medan perang antara Januari 2020 dan Mei 2021.PBB |
Perang telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, termasuk lebih dari 14.500 warga sipil dan telah menjerumuskan negara itu ke dalam kelaparan dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Tentara anak telah dilibatkan dalam perang Yaman selama bertahun-tahun. Hampir 2.000 anak-anak yang direkrut Houthi tewas di medan perang antara Januari 2020 dan Mei 2021, menurut para ahli PBB. Pasukan pro-pemerintah juga telah menggunakan pejuang anak, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah dan telah mengambil tindakan yang lebih nyata untuk menghentikan praktik tersebut, menurut PBB.
Secara keseluruhan, PBB mengatakan lebih dari 10.200 anak telah terbunuh atau cacat dalam perang.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Kepo Nih! Misteri Kisah Cinta Vladimir Putin