"Dua puluh aja, dua puluh aja, lima puluh tiga, siapa lagi siapa lagi." "Lima ribu, lima ribu," nyaring terdengar dari pedagang pakaian bekas impor saat pengunjung tiba dj lantai 3, Pasar Senen Blok III, Selasa (7/6/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Suara teriak pedagang menjaring pembeli terdengar lantang di lokasi ini. Pasar Senen Blok III lantai 3 menjadi lokasi para pengunjung ntuk membeli pakaian import bekas atau yang biasa dikenal dengan istilah thrifting. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Biasanya, barang bekas yang paling sering diperjualbelikan adalah pakaian, seperti kaos, sweater, kemeja, tas, celana, bahkan pakaian dalam. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Membeli pakaian bekas import bagi kalangan anak muda sangat menguntungkan, karena dapat membeli barang branded dengan harga yang sangat murah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tampil murah dengan budget yang sedikit menjadikan para remaja ibu kota tertarik untuk melakukan thrifting. Hanya dengan uang lima ribu rupiah hingga ratusan ribu, pengunjung dapat membawa pulang pakaian yang masih layak dan berlabel merk terkenal. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Semenjak insiden kebakaran yang melahap seluruh toko pada tahun 2014, Pasar Senen dibangun kembali dengan bangunan yang lebih modern. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Untuk memlih pakaian disini terbilang cukup nyaman, meskipun ramai gedung ini dilengkapi dengan pendingim udara sehingga tak gerah saat saling berbelanja. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Para pedagang yang menjual pakaian bekas di sini mengaku mendapat barang dari berbagai negara, seperti Singapura, Korea, Cina, Jepang, dan Amerika Serikat. Tak sedikit para pengunjung membeli pakaian di sini untuk dijual kembali karana pakaian yang dijual merupakan merek-merek terkenal. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
