
Cacar Monyet Jadi Perhatian WHO, Kasus Naik 2 Kali Lipat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemunculan penyakit monkeypox (cacar monyet) yang menular dengan cepat menjadi perhatian para ahli kesehatan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus cacar monyet telah naik dua kali lipat dalam waktu singkat.
Pemimpin teknis cacar monyet dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rosamund Lewis, mengungkapkan kemunculannya yang tiba-tiba di beberapa negara di dunia menunjukkan virus telah menyebar tanpa terdeteksi selama beberapa waktu. Sudah ada lebih dari 550 kasus cacar monyet yang dilaporkan dari 30 negara di seluruh dunia. Peningkatan kasus tersebut terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
"Kami sebenarnya memiliki hitungan lebih dari 550 kasus yang dikonfirmasi di 30 negara di empat dari enam wilayah WHO," kata Lewis, dikutip dari CNN, Rabu (1/6/2022).
"Kami melihat bahwa dalam beberapa hari, dalam beberapa minggu, kami melihat lebih dari 500 kasus. Ini berbeda. Belum pernah terlihat sebelumnya," lanjutnya.
Sebelumnya, hingga 26 Mei 2022, WHO telah menerima laporan 257 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan sekitar 120 kasus yang dicurigai di 23 negara non-endemi.
![]() Seorang petugas kesehatan berdiri di depan informasi virus monkeypox di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dekat Jakarta, Indonesia pada 15 Mei 2019. Monkeypox adalah penyakit menular oleh virus monkeypox yang endemik dari sebagian wilayah Tengah dan Afrika Barat yang membuat manusia luka, demam, nyeri otot dan kedinginan. (Getty Images/Anadolu Agency) |
Kami melihat bahwa dalam beberapa hari, dalam beberapa minggu, kami melihat lebih dari 500 kasus. Ini berbeda, belum pernah terlihat sebelumnya.Pemimpin teknis untuk kasus cacar monyet di WHO |
Lewis juga mengungkapkan bahwa WHO sampai saat ini masih belum mengetahui sumber wabah dari virus cacar monyet. Ia meminta agar setiap negara ikut menelusuri sumber tersebut demi mencegah lonjakan kasus.
Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat. Biasanya gejala termasuk demam tinggi dan ruam seperti cacar air yang hilang setelah beberapa minggu.
Sejauh ini, sebagian besar kasus yang dilaporkan terkait hubungan seksual antara laki-laki dengan laki-laki. Meskipun para ahli menekankan bahwa siapa saja bisa tertular penyakit tersebut.
(hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Prediksi Cacar Monyet di Indonesia Tembus 3.600 Kasus