Kristina Korniiuk, 34 tahun, berada di posisi ketiga dari kanan. Ia berasal dari ibu kota Ukraina Kyiv dan kini melarikan diri ke Cambridge, Inggris. Dalam perlarian, ia merayakan Hari Vyshyvanka, semacam "Hari Batik Nasional" di Indonesia. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)
Seolah melupakan sejenak kesedihan akibat perang, Kristina bergabung dengan rekan sesama Ukrania, Anastasiia Romaniuk (kanan) dan saudara perempuannya Alla Marich (kiri) serta Iryna Marich (kedua kiri). Di negaranya, perayaan ini diselenggarakan setiap minggu ketiga di bulan Mei. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)
Vyshyvanka sendiri merupakan istilah bahasa Ukraina untuk menyebut embroidery atau bordir. Istilah serupa akan ditemukan juga di Rusia negara tetangganya, yang kini terlibat perang, Rusia. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)
Secara tradisional, bordir khas Ukraina hadir dalam pola berbentuk bunga dan garis simetris yang disulam pada kain putih. Saat kepopuleran Vyshyvanka meningkat, desain bordir tersebut tampak pula diaplikasikan pada kain berwarna seperti merah, biru, dan hitam. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)
Namun bagi mereka yang teguh memegang nilai leluhur, warna putih adalah mutlak dan tak bisa ditawar untuk Vyshyvank. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)
Ukraina sendiri telah diserang Rusia sejak 24 Februari lalu. Keinginan Ukraina masuk ke aliansi NATO menjadi salah satu sebab mengapa Presiden Vladimir Putin melakukan invasi. (Joe Giddens/PA Images via Getty Images)