Berhenti Merokok Bisa Bikin Paru-Paru Perokok Normal Lagi?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 09/05/2022 13:50 WIB
Foto: Ilustrasi penjual rokok di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya merokok bagi kesehatan. Meski begitu, sifat adiktif dari nikotin yang terkandung dalam rokok membuat banyak orang sulit berhenti dari kebiasaan buruk tersebut. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 persentase penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas yang merokok sebanyak 28,96%. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak ketiga di dunia.

Kebiasaan merokok memiliki dampak yang sangat luas tak hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi. Karena itu, sebisa mungkin, kurangilah konsumsi rokok hingga Anda bisa berhenti total dan tak lagi menjadi perokok aktif. 


Berikut timeline perubahan yang bakal terjadi di dalam tubuh saat Anda berhenti merokok, seperti dirangkum dari Healthline dan Medical News Today.

20 menit setelah rokok terakhir
Dampak positif dari berhenti merokok dimulai sejak 20 menit setelah rokok terakhir. Tekanan darah dan denyut nadi Anda akan kembali pada level normal.

Selain itu, serat dalam tabung bronkial yang sebelumnya tidak bergerak dengan baik karena paparan asap terus menerus akan mulai bergerak kembali. Hal ini bermanfaat untuk paru-paru. Pasalnya, serat ini membantu memindahkan iritasi dan bakteri keluar dari paru-paru sekaligus mengurangi risiko infeksi.

8 jam setelah rokok terakhir
Kadar karbon monoksida dalam tubuh akan kembali normal. Karbon monoksida merupakan zat kimia dalam rokok yang 'mengenyahkan' partikel oksigen dalam darah.

Ketika karbon monoksida berkurang, secara tidak langsung kadar oksigen akan meningkat. Hal ini membantu menyehatkan jaringan dan pembuluh darah.

1-2 hari setelah rokok terakhir
Setelah satu hari, risiko serangan jantung akan menurun. Ini terjadi karena berkurangnya penyempitan pembuluh darah dan arteri serta peningkatan kadar oksigen yang masuk ke jantung untuk meningkatkan fungsinya

Selain itu, Anda juga akan menyadari bahwa kemampuan indera untuk mencium wangi-wangian lebih baik dari sebelumnya.

3 hari setelah rokok terakhir
Tiga hari setelah berhenti merokok, Anda akan merasa lebih mudah dan nyaman untuk bernapas. Ini terjadi karena tabung bronkial di dalam paru-paru mulai rileks dan terbuka lebih lebar.

Namun, pada fase ini kebanyakan orang akan mengalami mood yang terganggu dan lekas marah, sakit kepala, dan mengidam saat tubuh sedang menyesuaikan diri.

1 pekan setelah rokok terakhir
Satu pekan setelah rokok terakhir tak cuma penting untuk kesehatan, tapi juga untuk kesuksesan rencana Anda untuk berhenti merokok dalam jangka waktu panjang. Mereka yang sukses hidup tanpa rokok dalam sepekan sembilan kali lebih mungkin berhasil berhenti merokok.

2 pekan setelah rokok terakhir
Hidup tanpa rokok selama dua pekan membuat sirkulasi udara dalam tubuh membaik. Sebuah penelitian yang dilakoni University of Michigan menyebutkan bahwa fungsi paru membaik sekitar 30 persen setelah dua pekan berhenti merokok.

1-3 bulan bulan setelah rokok terakhir
Dalam waktu satu bulan, fungsi paru akan membaik. Ketika paru-paru mulai pulih, intensitas batuk dan sesak napas akan berkurang. Selain itu, di fase ini mantan perokok juga memiliki kemampuan atletik yang meningkat. Mereka akan lebih nyaman untuk berolahraga tanpa harus takut pada napas pendek.

Khusus kaum hawa, tak merokok selama tiga bulan dapat meningkatkan kesuburan dan menekan risiko kelahiran bayi prematur.

6 bulan setelah rokok terakhir
Setelah enam bulan berhenti, banyak orang menyadari bahwa mereka lebih mampu menangani stres tanpa perlu merokok.

1 tahun setelah rokok terakhir
Satu tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung akan berkurang 50 persen. Risiko ini akan terus menurun pada fase-fase berikutnya.

Berita selengkapnya di sini


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas