Ini Penjelasan Kenapa Selalu Bilang 'Halo' Saat Terima Telpon
Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir setiap orang di dunia pasti selalu menggunakan kata "halo" sebagai salam atau sapaan saat menjawab atau melakukan panggilan telepon.
Faktanya, kata halo awalnya tidak berfungsi sebagai kata sapaan. Menurut Oxford Dictionary, kata halo sudah muncul sejak tahun 1827.
Baru sekitar tahun 1830, kata halo dijadikan kata penarik perhatian dan mengekspresikan keterkejutan. Halo baru menjadi "hai" di era telepon, yang ditemukan pada tahun 1876.
Uniknya, bukan Alexander Graham Bell yang menjadikan halo sebagai kata pertama. Sang penemu telepon itu justru merekomendasikan kata "hoy".
Kata itu berasal dari bahasa Belanda "hoi" yang juga berarti halo. Meski eksistensi lebih lama sekitar 100 tahun dari "hello" di Bahasa Inggris, "hoy" ternyata tak sukses dan halo lebih populer digunakan.
Halo ternyata dipopulerkan oleh penemu lampu, Thomas Alva Edison. Edison lebih menyukai 'halo' sebagai sapaan telepon karena mudah didengar dan dibedakan dari kata lain, bahkan untuk transmisi dengan jarak yang lebih jauh. Seperti yang dijelaskan oleh Ammon Shea, penulis The First Telephone Book.
Di buku telepon pertama di dunia, diterbitkan tahun 1878 oleh District Telephone Company of New Haven, ada lembar tambahan 'Cara Pemakaian' dengan kata halo direkomendasikan untuk mengawali perbincangan.
Soal asal muasal kata halo, ada beragam versi. Ada yang menyebut itu merupakan kata pengganti untuk 'hallo' atau 'hollo' yang berasal dari bahasa Jerman lawas, yang merupakan seruan untuk menarik perhatian pada sesuatu atau minta tolong perhatiannya.
Karena itu, untuk meminta perhatian lawan bicara saat menelepon dipakailah suatu kata halo yang artinya tolong perhatiannya. 'Hollo' sendiri pernah muncul di puisi paling tenar dari Samuel Taylor Coleridge. Puisi itu berjudul The Rime of the Ancient Mariner, dan pertama muncul tahun 1798.
(tfa)