Kenapa CEO Teknologi Suka Pakai Kaos Santai? Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Penampilan santai Elon Musk yang berkaos oblong saat bertemu dengan pejabat tinggi Indonesia menarik perhatian warganet. Bos Tesla yang juga orang terkaya nomor satu di dunia tersebut menjadi sorotan karena dia satu-satunya yang tidak memakai setelan jas dalam pertemuan formal tersebut.
Jika menilik lebih jauh, gaya kasual yang ditunjukkan Elon Musk cukup umum di kalangan para bos perusahaan teknologi.
Anda mungkin sudah sering mendengar kalau founder Facebook, Mark Zuckerberg, sering tampil berkaos oblong dan celana jeans. Selain itu, ada juga mendiang Steve Jobs, pendiri Apple, yang hampir selalu tampil dengan kaos turtleneck hitam dan celana jeans.
Apa sebenarnya alasan di balik gaya santai para bos-bos perusahaan teknologi tersebut?
Victoria Hitchcock, seorang fashion stylist yang biasa 'mendandani' para bos-bos perusahaan teknologi di Silicon Valley mengungkapkan alasannya. Menurut Victoria, banyak kliennya yang sebenarnya tidak punya sense of fashion, alias mereka tidak punya keterampilan alami untuk berpakaian. Karena itu, agak susah bagi seorang fashion stylist untuk mengarahkan para bos tech ini mengenakan pakaian yang berbeda setiap hari.
"Itu terlalu rumit untuk mereka," ujarnya, dikutip dari GQ Magazine, Selasa (26/4/2022).
"Itulah sebabnya kenapa banyak orang memakai pakaian yang sama, karena itu yang paling mudah."
Apalagi, lanjut Victoria, para bos perusahaan teknologi ternama ini adalah orang-orang dengan mobilitas super tinggi. Mereka sering melakukan perjalanan bisnis. Dan tidak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan setelan pakaian berbeda yang harus dipakai setiap hari.
"Mereka tidak bisa tahu di mana semua barang mereka berada, apakah itu di laundry, apakah itu di rumah ski mereka, atau di kapal mereka. Jadi mereka mencoba menyederhanakannya."
Meski demikian, Victoria mengaku selalu menawarkan pada kliennya agar tidak hanya mengenakan satu 'seragam' pakaian dalam semua kesempatan.
"Mari kita buat lima atau enam seragam jika perlu... Jadi kami membuat buku panduan untuk mereka dengan barang-barang mereka sendiri. Satu potong pakaian yang sama bisa dikenakan dengan banyak gaya yang berbeda. Mereka hanya perlu melihat buku panduan dan akhirnya mereka menghafalnya."
(hsy/hsy)