
Hindari 5 Minuman Ini Saat Sahur & Berbuka, Minum Air Putih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat jam makan sahur dan berbuka puasa, tetap perhatikan asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh agar nutrisi tetap terpenuhi.
Seperti dilansir dari Okadoc, air putih sudah jelas adalah minuman terbaik, paling efektif dan paling banyak tersedia untuk Ramadan. Air, bagaimanapun, adalah wajib. Pastikan Anda meminum cukup air putih selama sahur dan berbuka puasa.
Adapun minuman lain yang juga baik bagi tubuh untuk sahur dan berbuka puasa adalah jus buah, susu kurma, hingga air kelapa.
Memang, setelah seharian berpuasa menahan haus dan lapar, semua makanan dan minuman akan terasa sangat menarik untuk disantap. Namun, alih-alih melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa, ternyata ada minuman yang justru tak baik buat tubuh.
Berikut adalah lima minuman yang masuk daftar pantang diminum saat sahur dan berbuka puasa:
1. Teh susu
Teh hangat atau es teh saat berbuka puasa biasanya menjadi andalan untuk minuman buka puasa. Tapi, teh yang dicampur susu sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi, baik saat iftar maupun sahur. Sebab, teh bisa menghambat penyerapan kalsium dalam susu. Teh yang dicampur susu juga bisa menambah kadar gula.
2. Minuman soda
Minuman manis bersoda sebaiknya tidak dikonsumsi baik saat berbuka maupun saat sahur. Pasalnya, dalam minuman soda terdapat 25 gram gula dalam 1 kalengnya, dan itu merupakan takaran setengah dari kebutuhan gula harian normal manusia.
3. Minuman kafein
Minuman berkafein bersifat diuretik. Diuretik bertugas untuk membantu ginjal mengeluarkan garam (natrium) dari dalam tubuh lewat urine. Alhasil, Anda lebih sering kencing. Saat berpuasa, sering kencing bisa membuat orang cepat haus karena dehidrasi.
4. Minuman berenergi
Minuman berenergi juga tidak dianjurkan dikonsumsi untuk sahur. Sebagian besar minuman energi mengandung kafein, dengan dosis berbeda-beda, untuk merangsang fungsi otak dan meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
5. Minuman instan
Mengonsumsi minuman instan berbagai rasa ternyata juga tidak dianjurkan. Minuman perasa semacam ini biasanya mengandung gula lebih tinggi sehingga tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan obesitas.
Dr. Heather Moday, dokter ahli alergi dan imunologi asal Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa masyarakat harus mengurangi mengkonsumsi gula dalam jumlah besar, apalagi jika pasien sudah didiagnosis menderita pradiabetes atau diabetes.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Studi Ungkap Kurang Minum Bisa Picu Kematian Dini
