Belum Aktif Seksual, Kenapa Sasaran Vaksin HPV Anak Usia SD?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
22 April 2022 10:15
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai 2023, vaksin kanker serviks akan menjadi vaksin wajib di Indonesia yang diberikan secara gratis. Sasaran dari program vaksin ini adalah anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD). 

Sebagian orang mempertanyakan kelompok usia yang menjadi target program vaksin kanker serviks mengingat anak usia SD belum aktif secara seksual. Apa alasannya?

Perlu diketahui, kanker serviks adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Kebanyakan orang dewasa yang aktif secara seksual telah terpapar HPV. Pada usia berapa pun, saat seseorang memiliki pasangan seks baru, risikonya untuk mendapatkan infeksi HPV baru juga meningkat.

Karena alasan ini, vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks diberikan pada usia sekolah dasar yang belum aktif secara seksual. Efektivitas vaksin akan lebih optimal saat diberikan pada mereka yang belum pernah berhubungan seksual.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan vaksin HPV diberikan mulai usia 11 atau 12 tahun, tapi bisa juga dimulai lebih dini di usia 9 tahun. 

Lalu, bagaimana dengan orang dewasa yang sudah aktif secara seksual?

Orang dewasa di atas usia 25 tahun tetap direkomendasikan untuk menerima vaksin HPV. Namun, perlu diketahui, apabila telah aktif secara seksual, manfaat vaksinasi HPV pada kelompok ini tidak akan se-efektif pada usia belia, dengan asumsi bahwa orang yang sudah aktif secara seksual telah terpapar HPV. 

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit serius paling mematikan di dunia. Di Indonesia sendiri, data Observasi Kanker Dunia menunjukkan bahwa terdapat 36.633 kasus baru dan 21.003 kematian akibat kanker serviks pada 2020. Angka ini menunjukkan bahwa 50 kasus terdeteksi setiap harinya dengan lebih dari dua kematian akibat kanker serviks terjadi setiap jam.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik, Pemerintah Bakal Gratiskan Vaksin Kanker Serviks

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular