Spesial Kartini, Ini 7 Film Bertema Pemberdayaan Perempuan

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 April 2022 15:25
Film Yuni (Tangklapan Layar)
Foto: Film Yuni (Tangklapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjuangan pahlawan wanita R.A. Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan bagi kaum wanita tentu tidak akan terlupakan. Hingga kini jasa-jasanya selalu diperingati setiap 21 April.

Tekadnya yang kuat dalam melawan penindasan dan keterbatasan bagi kaum wanita dan kaum miskin bahkan menjadi inspirasi bagi para sineas film. Berikut adalah deretan film tentang pemberdayaan perempuan yang bisa menginspirasi para wanita.


1. Kartini (2017)

Film ini mengangkat kisah nyata perjuangan Kartini di Indonesia pada awal 1900. Kala itu, wanita tidak diizinkan mendapatkan pendidikan tinggi, bahkan untuk para ningrat, termasuk Raden Ayu Kartini (diperankan Dian Sastrowardoyo).

Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang menyetarakan hak bagi semua orang, terutama dalam aspek pendidikan. Perjuangan itu dia lakukan bersama dua saudarinya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita). Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.

2. Yuni (2021)

Film Yuni (Tangklapan Layar)Foto: Film Yuni (Tangklapan Layar)
Film Yuni (Tangklapan Layar)

Yuni (Arawinda Kirana) adalah siswa SMA yang dikenal cerdas di sekolahnya dan ingin berkuliah. Namun, ia diminta untuk segera menikah setelah lulus sekolah. Ia pun dilamar dua pria. Namun, dua lamaran itu ia tolak. Rupanya, penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.

Hal yang tak diinginkan pun terjadi. Yuni semakin tertekan ketika muncul pria ketiga yang datang melamarnya. Yuni pun harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.

3. Sokola Rimba (2013)

Setelah hampir tiga tahun bekerja di lembaga konservasi, Butet Manurung (Prisia Nasution) bertekad mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat Suku Anak Dalam, atau Orang Rimba.

Suatu hari, Butet terserang demam malaria di tengah hutan. Ia ditolong seorang anak bernama Nyungsang Bungo (Nyungsang Bungo) yang berasal dari Hilir sungai Makekal, berjarak 7 jam dari tempat Butet mengajar.

Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Butet mengajar dan membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah dicap jempol oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan yang memperbolehkan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka.

Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu. Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya.

4. Little Women (2019)

Kisah Little Women mengikuti kehidupan empat saudara perempuan Keluarga March, yaitu Meg (Emma Watson), Jo (Saoirse Ronan), Beth (Louisa May Alcott), dan Amy (Florence Pugh). Mereka tumbuh dalam keluarga yang sederhana.

Seiring berjalan waktu, kakak beradik March bertekad untuk menjalani hidup menurut pilihan masing-masing. Jo March adalah perempuan penuh ambisi dan ingin meraih kesuksesan dengan karier menulisnya. Ia tidak setuju dengan pilihan hidup saudara-saudaranya yang hanya mengejar pria untuk dinikahi. Ia menentang pernikahan. Baginya, menikah akan menghancurkan mimpi-mimpi yang telah ia susun.

Hal itu juga membuat hubungan Jo dan ketiga saudaranya menjadi renggang. Namun seiring waktu, mereka akhirnya saling menghargai pilihan masing-masing.

5. Hidden Figures (2016)

Film ini menggambarkan kemampuan luar biasa dari tiga perempuan staf NASA, Katherine Goble Johnson (Taraji P Henson), Dorothy Vaughan (Octavia Spencer), dan Mary Jackson (Janelle Monae). Ketiganya bekerja di NASA pada 1961, ketika Amerika Serikat berada dalam persaingan sengit Perang Dingin dengan Uni Soviet, termasuk dalam bidang aeronautika.

Walau demikian, mereka harus bekerja lebih berat di antara jajaran staf NASA lain. Mereka terus menerima perlakukan tidak seimbang dibandingkan staff pria di lingkungan sains tersebut.

Hidden Figures diangkat dari buku bertajuk Hidden Figures: The American Dream and the Untold Story of the Black Women Who Helped Win the Space Race karya Margot Lee Shetterly. 

Film ini berhasil meraih tiga nominasi Oscar 2017, yaitu Best Adapted Screenplay, Best Picture dan Best Supporting Actress.

6. Pride and Prejudice (2005)

Kisah cinta dalam Pride & Prejudice dibuat berdasarkan novel klasik berjudul sama karangan Jane Austen yang dirilis pada 1813 silam. Film ini menyoroti kisah asmara Elizabeth (Keira Knightley), seorang perempuan keturunan bangsawan. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan pemberani.

Pada suatu momen, Elizabeth berkenalan dengan seorang pria bernama Mr. Darcy (Matthew Macfadyen), sosok yang begitu menyebalkan. Konflik terus terjadi di antara mereka.

7. Miss & Mrs. Cops (2019)

Mi-yeong (Ra Mi-ran), dulunya merupakan seorang polisi utama Unit Kejahatan Besar. Namun setelah melahirkan putranya, ia ditempatkan di bagian administrasi. Ia bekerja menangani pengaduan warga demi menghidupi putra dan suaminya yang menganggur di rumah. Ia pun menjalani hari-hari yang lancar dan damai.

Suatu hari Mi-yeong menerima anggota baru bernama Ji-hye (Lee Sung-kyung), seorang detektif muda sekaligus adik iparnya. Mereka kerap bertengkar karena memiliki pemikiran yang berbeda.

Namun mereka bersatu ketika seorang wanita datang untuk meminta bantuan. Perempuan itu adalah korban dari 'spy cam porno' dan diancam oleh seorang pria bahwa videonya akan disebar di situs komunitas online.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Cuma Berkebaya, Cari Tahu Sejarah Hari Kartini di Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular