
Wahai Anak Muda, Benarkah Ini Masalah yang Kalian Hadapi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa sarapan memiliki banyak manfaat. Mulai dari membantu tumbuh kembang anak, hingga meningkatkan konsentrasi kalangan muda.
Namun, masih banyak masyarakat terutama kalangan anak muda yang enggan sarapan. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan menunjukkan, sekitar 41% anak usia sekolah dan remaja di Indonesia tak pernah sarapan.
"Yang tidak pernah sarapan anak-anak kita itu usia sekolah dan remaja 41%," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis (21/4/2022).
Muhadjir kemudian mengungkap sederet persoalan yang dihadapi kalangan remaja Indonesia. Mereka disebut memiliki pola makan yang tidak sehat, dengan persentase hingga mencapai 58,3%.
Selain itu, remaja di usia rentang 15-24 tahun disebut-sebut memiliki gangguan mental emosional dan prevalensi depresi hingga 6,2%. Bahkan, 12% remaja berusia 7-12 tahun telah menderita obesitas.
Bahkan, Muhadjir melanjutkan, 3,2% kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia menggunakan NAPZA, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) periode 2019.
NAPZA sendiri adalah akronim narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif lainnya. "ini betul-betul saling bergandeng tangan, bekerja dengan penuh concern,' kata Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir juga menyebut 20% remaja berusia 13-17 tahun pernah menjadi korban bully alias perundungan. Data UNICEF, 45% anak berusia 14-25 tahun pun mengalami perundungan berbasis siber.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan Permenko PMK 1/2022 tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja. Aturan ini dimutakhirkan untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 26 Desember Batal Libur, Muhadjir: Maaf, Saya Khilaf
