Jersey 'Hand of God' Maradona Laku Terjual Rp 75 Miliar
Jakarta, CNBC Indonesia - Baju yang dikenakan oleh legenda Diego Maradona ketika mencetak dua gol paling terkenal dalam sejarah sepakbola akan segera dilelang.
Kala itu, Maradona mengenakan kaus nomor punggung 10 di perempat final Piala Dunia 1986 melawan Inggris di Meksiko. Enam menit memasuki babak kedua, ia membawa Argentina unggul dengan gol yang disebut "Hand of God". Hanya empat menit kemudian dia menggiring bola dan mencetak gol kedua yang kemudian menduduki puncak jajak pendapat sebagai gol terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Saat ini, jersey itu menjadi milik mantan gelandang timnas Inggris, Steve Hodge. Baju itu berpindah tangan setelah Steve Hodge dan Maradona bertukar kaos usai pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1.
Hodge mengumumkan bahwa ia akan melelangnya setelah 19 tahun dipajang di National Football Museum Inggris.
Menurut juru lelang Sotheby, kaus itu diperkirakan akan terjual seharga 4 juta poundsterling (Rp 75 miliar).
Namun, putri dan mantan istri Maradona meragukan keaslian jersey tersebut. Mereka mengatakan bahwa Hodge mendapatkan kaus yang dikenakan Maradona di babak pertama, bukan yang ia kenakan saat ia mencetak gol bersejarah.
"Ini bukan baju yang dikenakan ayah saya di babak kedua," kata Dalma Maradona di radio Metro.
"Saya tahu pasti bahwa dia tidak memilikinya, dan saya tahu siapa yang memilikinya. Saya tidak ingin mengatakan siapa yang memilikinya karena itu gila," tambahnya.
Kendati demikian, Sotheby's mengatakan bahwa mereka menggunakan teknologi pencocokan foto untuk meyakinkan dan mencocokkan kaus, sekaligus memeriksa detail unik pada berbagai elemen item, termasuk tambalan, garis, dan penomoran.
Tetapi mantan istri Maradona, Claudia Villafane, menyatakan bahwa Hodge tidak perlu menjual seragam bersejarah itu.
"Saya rasa dia tidak membutuhkan uang itu, kecuali dia melelangnya untuk tujuan yang baik. Lebih abik jika Asosiasi Sepak Bola Argentina membelinya," katanya kepada surat kabar Clarin.
Sejak Maradona meninggal karena serangan jantung pada November 2020, keluarganya terus terlibat dalam serangkaian skandal perebutan warisan hingga ke pengadilan.
Mantan striker Napoli dan Boca Juniors berusia 60 tahun ini dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa dan merupakan pahlawan bagi jutaan orang di seluruh dunia, dan khususnya di Argentina.
(hsy/hsy)