Jangan Jadi Fans yang Obsesif, Kamu Bisa Kena Sindrom Ini!

Halimatus Sadiyah, CNBC Indonesia
Kamis, 07/04/2022 13:40 WIB
Foto: Nao Niitsu, 19, mahasiswa baru dari Tokyo, yang ingin menjadi bintang K-pop, melihat buku foto BTS di kamarnya di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspresi cinta dari seorang fans pada sang idola banyak bentuknya. Ada yang mengirim bunga saat hari spesial, membeli merchandise resmi untuk mendukung karir penyanyi kesayangan, sampai pergi ke luar negeri demi menonton konser. Namun, ada juga ekspresi cinta penggemar yang sudah mengarah pada tindakan kriminal. 

Mengutip South China Morning Post, seorang fans di Korea nekat menerobos masuk ke rumah idol K-pop demi bisa berfoto. Ada juga yang mengejar sang idola dengan taksi sampai menyebabkan kecelakaan mobil.

Perilaku yang demikian masuk dalam kategori Celebrity Worship Syndrome (CWS). Mereka memuja bahkan sampai mengultuskan seorang idola dan melakukan tindakan obsesif yang kadang tak masuk akal. 


Mengutip Psychology Today, di kalangan akademis, istilah CWS pertama kali digunakan oleh Lynn McCutcheon dan rekan penelitiannya pada awal 2000-an. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan suatu gejala abnormal ketika kekaguman pada seorang selebriti berubah menjadi ketertarikan dan keasyikan obsesif.

Tidak diketahui penyebab pasti munculnya sindrom ini. Namun, sejumlah studi menunjukkan bahwa mereka yang menderita sindrom ini biasanya menunjukkan kondisi kesehatan mental yang buruk, misalnya menderita kecemasan tinggi, depresi, serta tingkat stres yang tinggi. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa individu yang paling terobsesi dengan selebriti sering menderita tingkat disosiasi dan memiliki kecenderungan fantasi yang tinggi.

Faktor lain yang dapat meningkatkan peluang individu menderita CWS, menurut sebuah studi pada 2018, yakni sering melamun tentang sang idola, terobsesi ingin menjadi terkenal, dan perilaku kompulsif seperti penggunaan internet yang berlebihan.

Bentuk pemujaan terhadap idola bisa menjadi sangat mengerikan ketika seorang penggemar melakukan tindakan pelecehan, penguntitan, atau upaya interaksi yang tidak pantas terhadap selebriti yang mereka idolakan. 

Di Korea Selatan, fenomena obsesi terhadap idola disebut Sasaseng. Dalam bahasa lokal, Sasaeng berarti kehidupan pribadi, namun dalam konteks ini istilah tersebut diartikan sebagai penggemar yang obsesif. 

"Orang-orang, terutama remaja, di Korea tidak punya banyak kesempatan untuk menikmati kegiatan lain, yang saya yakini merupakan salah satu faktor penting yang melahirkan fenomena sasaeng," kata Kwak Keum-joo, profesor psikologi di Seoul National University.

"Pada mulanya, mereka lebih banyak menonton televisi dan mendengarkan K-pop, daripada menikmati berbagai hobi seperti bermain musik dan olahraga. Mereka sering tidak memiliki hiburan lain dan karenanya terobsesi dengan satu-satunya hobi mereka sampai-sampai merugikan sang idola," katanya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia