Alami Saraf Kejepit Seperti Raffi Ahmad? Coba 6 Terapi Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, Raffi Ahmad mendadak dilarikan ke rumah sakit karena mengalami saraf kejepit. Gejala yang dirasakan Raffi adalah sakit pinggang saat berolahraga dan bertambah nyeri usai menggendong sang anak, Rafathar.
Mengutip situs SehatQ, saraf kejepit menggambarkan kondisi urat saraf atau bahkan sekumpulan saraf yang mengalami kerusakan. Penyebabnya bermacam-macam, bisa jadi adanya sendi, tulang, maupun otot yang menekan saraf tersebut.
Saat mengalami saraf kejepit, tubuh akan mengirim sinyal berupa rasa kebas, kesemutan, seperti terbakar, atau tertusuk jarum. Jika terus dibiarkan begitu saja, saraf kejepit ini bisa berubah menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sindrom carpal tunnel.
Terapi saraf kejepit ternyata bisa dilakukan secara sederhana di rumah. Berikut paparannya:
1. Memperbanyak istirahat
Meski terlihat sepele, istirahat dan tidur adalah kunci untuk mempercepat penyembuhan saraf kejepit. Ini karena saat tidur, tubuh melakukan proses perbaikan di semua bagian tubuh, termasuk saraf. Tidur juga mencegah tubuh menggunakan saraf secara berlebihan yang justru akan memperparah kondisi Anda.
Sebagai bagian dari terapi saraf kejepit, cobalah istirahat atau tidur dalam posisi senyaman mungkin sehingga nyeri Anda berkurang atau tidak terasa sama sekali. Hal ini diharapkan dapat membuat saraf yang rusak membaik dengan sendirinya.
2. Memperbaiki posisi duduk
Postur tubuh yang tidak benar akan membuat nyeri akibat saraf kejepit semakin parah. Untuk mengurangi nyeri, cobalah gunakan bantal duduk, bantal leher, atau alat bantu apapun yang dapat membuat postur Anda lebih baik dan tidak menekan saraf yang kejepit.
Anda juga dapat memilih area kerja yang lebih ergonomis alias menyesuaikan dengan postur tubuh, seperti bangku dan meja yang mudah diatur ketinggiannya menyesuaikan postur Anda. Untuk mendapat bangku atau meja yang pas, Anda mungkin butuh mencoba banyak merek atau model hingga menemukan posisi ideal.
3. Minum obat pereda nyeri
Untuk meredakan nyeri dalam jangka waktu tertentu, Anda dapat minum obat pereda nyeri golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen dan sodium naproxen. Obat ini bisa dibeli bebas tanpa resep dokter dan bisa mengurangi nyeri maupun bengkak akibat saraf kejepit yang belum terlalu parah.
Kendati bisa dibeli bebas, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya untuk mengetahui dosis yang pas. Bila keluhan berlanjut, dokter juga bisa memberikan suntikan kortikosteroid untuk meminimalisir rasa sakit dan pembengkakan.
4. Kompres panas atau dingin
Kompres panas bertujuan melancarkan peredaran darah yang dapat mempercepat proses penyembuhan saraf yang rusak. Sementara itu kompres dingin dapat meredakan peradangan atau bengkak akibat saraf kejepit.
Untuk melakukan terapi saraf kejepit ini, pastikan Anda menempelkan kompres panas atau dingin selama 10-15 menit setiap hari. Kompres panas bisa dibuat dengan handuk yang telah direndam air panas, sedangkan kompres dingin menggunakan handuk yang dicelupkan ke dalam air es.
5. Menggunakan splint
Splint adalah sejenis bahan kaku untuk menyangga bagian tertentu tubuh agar otot-otot di sekitarnya tidak rawan bergerak atau bergeser. Hal ini membuat otot atau saraf beristirahat selama periode tertentu sehingga mempercepat penyembuhan saraf yang kejepit atau rusak.
6. Pijat
Terapi saraf kejepit ini bisa mengurangi tekanan sekaligus nyeri akibat saraf yang rusak. Selain itu, pijat dengan teknik yang tepat bisa membuat otot lebih rileks sehingga tubuh juga dapat beristirahat setelah nyeri saraf kejepit tidak lagi terasa.
Pastikan pijatan ini tidak terlalu kencang hingga menekan saraf secara berlebihan yang justru akan memperburuk kondisi Anda. Demi keamanan, Anda dianjurkan menjalani terapi pijat oleh praktisi berpengalaman di klinik fisioterapi.
[Gambas:Video CNBC]
Sultan Beneran! Raffi-Nagita Dapat Kado ATM di Rumah
(hsy/hsy)