Cara Mencegah Serangan Jantung, Lakukan Ini dengan Rutin

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Minggu, 27/02/2022 21:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan jantung bisa menimpa siapa saja alias tidak memandang usia. Ahli jantung di Brigham and Women's Hospital di Boston, Dr. Ron Blankstein, mengatakan angka serangan jantung di Amerika Serikat meningkat pada orang di bawah usia 40 tahun.

Sementara itu, fakta menyebutkan 20% orang yang mengalami serangan jantung tersebut ditemukan masih berusia 40 tahun kurang.

Oleh karenanya mencegah serangan jantung perlu dilakukan sejak dini. Berikut sejumlah hal yang dapat dilakukan sebagai cara mencegah serangan jantung di segala usia.


1. Makanan Ramah Jantung

Pilihan makanan memiliki andil paling besar terhadap risiko serangan jantung. Orang-orang dengan jantung yang sehat diketahui lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran, biji-bijian, dan makanan tinggi asam lemak omega-3 seperti ikan.

Bagi orang yang lebih berisiko, yaitu mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi serta serangan jantung, baiknya mulai mengurangi konsumsi garam, lemak jenuh, dan daging merah.

Namun ini bukan berarti melarang konsumsi beragam jenis makanan. Kunci mencegah serangan jantung ialah variasi menu yang seimbang sehingga tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

2. Meditasi

Kondisi yang penuh dengan tekanan, seperti stres kerja, kemarahan, dan perselisihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Untuk itu, sesi meditasi bisa menjadi cara untuk menghindari risiko serangan jantung.

Saatnya mulai menyisihkan waktu untuk relaksasi melalui yoga, meditasi, apa pun bentuknya. Temukan metode relaksasi yang cocok usai bekerja.

3. Kurangi Rokok

Blankstein menilai mengurangi merokok adalah kondisi sempurna yang dapat menambah poin bagi kesehatan jantung. Orang yang merokok kurang dari 5 batang per hari saja dinilai lebih tinggi risikonya untuk mengalami tanda-tanda awal serangan jantung, seperti sesak napas, sakit dada, kelelahan tiba-tiba, serta pembengkakan pada kaki.

Kabar baiknya, berhenti merokok dalam 1 tahun sudah cukup mengurangi risiko serangan jantung secara drastis.

4. Aktif Bergerak

Jantung terdiri atas banyak otot yang perlu dilatih secara teratur agar tetap kuat dan sehat. Selain itu, olahraga seperti berjalan, berlari, atau berenang dapat membantu tubuh melepaskan hormon bahagia endorfin yang dapat menurunkan tingkat stres.

Dengan kata lain, olahraga tak hanya dapat meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara menurunkan tekanan darah, menguatkan otot jantung, dan mengontrol penumpukan lemak, melainkan dapat menjaga kesehatan mental. Semuanya berpengaruh pada penurunan risiko serangan jantung.

5. Bersosialisasi

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak mendapat dukungan sosial, baik dari keluarga, pasangan atau teman, memiliki risiko masalah jantung yang sangat kecil. Ini berkaitan dengan rendahnya tingkat stres saat memiliki teman setia untuk berbagi beban hidup.

Blankstein menilai menjaga pikiran dan hati tetap tenang sebagai salah satu cara yang efektif untuk mencegah risiko serangan jantung.

6. Jaga Kebersihan Gigi

Menjaga kebersihan gigi dapat menjadi cara mencegah serangan jantung yang paling muda. Pasalnya bakteri dari gusi yang meradang dapat memasuki aliran darah dan merusak pembuluh darah. Hal ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah yang cepat atau lambat dapat memicu terjadinya serangan jantung.

7. Cek Rutin

Cek darah dapat membantu mengontrol banyak hal yang berkaitan dengan risiko serangan jantung, yaitu tensi, kolesterol, dan juga gula darah. Walau kini tubuh masih bugar, ada baiknya untuk melakukan cek tekanan darah rutin, setidaknya sebulan sekali. Sebab, kondisi kesehatan darah tak bisa dinilai dengan perasaan.

Cek darah dinilai perlu terutama bagi mereka yang sering pusing usai makanan berlemak atau hidangan laut karena bisa jadi itu adalah gejala kolesterol tinggi.

Kolesterol jahat LDL dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang menjadi pemicu terjadinya serangan jantung. Begitu pula dengan gula darah yang tinggi. Terlalu banyak gula dalam darah dapat merusak arteri. Itu sebabnya, kasus serangan jantung banyak terjadi pada penderita pra diabetes dan juga diabetes.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People