Vaksin Covid-19 Pfizer & Moderna Picu Gangguan Menstruasi?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 February 2022 09:10
Infografis, Ketentuan Pelaksanaan Vaksin Booster pada Januari 2022
Foto: Ilustrasi vaksin Covid-19 (Edward Ricardo/CNBC Indonesia).

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Keamanan Badan Obat-Obatan Eropa (EMA) sedang meninjau gangguan menstruasi wanita setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 merek Pfizer-BioNTech dan Moderna. Gangguan yang terjadi mulai dari pendarahan yang berat hingga tidak adanya menstruasi.

Melansir Reuters, Sabtu (12/2/2022), peninjauan itu berdasarkan adanya laporan masyarakat perihal gangguan menstruasi setelah menerima salah satu dari dua vaksin.

EMA (European Medicine Agency) mengatakan gangguan menstruasi sendiri dapat terjadi karena kondisi medis yang mendasari, stres, dan kelelahan.

Menurut penelitian National Institute of Health (NIH), vaksinasi terhadap Covid-19 dikaitkan dengan perubahan kecil dalam siklus menstruasi. NIH mengumpulkan data hampir 4.000 pengguna aplikasi smartphone yang melacak siklus menstruasi.

Pada Desember lalu, EMA belum menemukan hubungan antara perubahan siklus menstruasi dan vaksin Covid-19. Apalagi ada penelitian di Norwegia menunjukkan beberapa wanita malah mengalami menstruasi yang lebih berat setelah divaksin.

Sehingga EMA memutuskan untuk meminta evaluasi semua data yang tersedia, termasuk laporan dari pasien dan profesional kesehatan, uji klinis, dan literatur.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Riset: Tidur Cukup Perpanjang Perlindungan Vaksin Covid-19 Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular