Jangan Tunda Terus! Ini 10 Tanda Kamu Harus Segera Resign

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 11/02/2022 10:35 WIB
Foto: Infografis/Memulai Pekerjaan Baru/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Memutuskan resign atau berhenti bekerja terkadang menjadi dilema tersendiri, apalagi jika belum mendapatkan pekerjaan baru di tengah situasi penuh ketidakpastian akibat pandemi seperti ini. Lalu, bagaimana Anda tahu bahwa waktunya untuk mencari pekerjaan baru?

Berikut adalah tanda-tanda Anda harus segera berhenti kerja:


1. Kehilangan motivasi kerja

Jika sudah hilang motivasi kerja biasanya akan berdampak pada produktivitas dan performa kerja. Anda akan merasa karier dan pekerjaan Anda jalan di tempat alias tidak ada kemajuan.

Kehilangan motivasi kerja bisa disebabkan banyak hal, beberapa di antaranya yakni

  • Tidak ada kenaikan gaji setelah bertahun-tahun bekerja
  • Tidak pernah mendapat kesempatan promosi jabatan
  • Tidak ada bonus tahunan dan bonus kinerja
  • Pekerjaannya terlalu monoton dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan
  • Tidak ada keterampilan baru yang bisa dipelajari
  • Lingkungan kerja yang tidak sehat
  • Bukan bidang yang Anda minati

Jika mengalami salah satu hal di atas, diskusikan lebih lanjut dengan keluarga untuk mendapat solusi sebelum mengajukan surat resign.

2. Sering menunda pekerjaan

Menunda satu atau dua pekerjaan karena memprioritaskan pekerjaan lain merupakan hal lumrah. Tidak menjadi lumrah jika Anda secara terus-menerus menunda pekerjaan sampai menumpuk bahkan kesulitan mengatur jadwal kerja.

Jika demikian, bisa jadi itu adalah bahasa bahwa Anda tidak lagi menyukai pekerjaan yang biasa Anda kerjakan dan mungkin saja itu tanda harus resign dari kantor.

3. Dapat tawaran dari perusahaan lain

Mencari peningkatan gaji dan jabatan menjadi penyebab utama resign dari kantor. Jika perusahaan lain melihat potensi serta nilai tawar lebih tinggi dari diri Anda, ini jadi tanda harus resign dari kantor lama.

Dengan gaji dan jabatan yang lebih baik serta jam kerja yang sesuai ketentuan, akan membuat diri merasa lebih termotivasi bekerja. Selain itu, karyawan meyakini mampu berkembang lebih jauh, merasa lebih dihargai.

4. Tidak cocok dengan budaya perusahaan

Mengutip CNN, contoh paling sederhana ketidakcocokan dengan budaya perusahaan adalah berkaitan dengan jam kerja. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa biasanya mempunyai jam kerja yang lebih fleksibel.

Jika jam kerja fleksibel terlalu berat dan merugikan kesehatan Anda serta mengganggu keseimbangan hidup atau work-life balance, maka sebaiknya Anda mencari pekerjaan dengan jam kerja tetap dan lebih pasti.

5. Potensi tidak dihargai

Ada banyak orang yang mengerjakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya di kantor. Di sisi lain, ada orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin, namun bakat dan potensinya tidak pernah dihargai perusahaan. Hal ini tentu membuat Anda merasa jenuh dan ingin resign dari kantor.

6. Selalu mengeluh di pagi hari

CEO dan founder untuk FlexJobs, Sara Sutton Fell menjelaskan bahwa untuk dapat mengetahui jika passion atau tidak ada di dalam diri kita adalah bertanya pada diri sendiri. Serta melihat bagaimana Anda menyikapi pagi hari untuk hendak bekerja.

Apabila respon Anda bersemangat atau sekadar biasa saja, Anda masih berada di fase yang aman. Namun, tidak jika Anda seringkali merasa terbebani hingga mengeluarkan kata-kata yang penuh dengan keluhan itu tanda Anda harus resign.

7. Tidak nyaman dengan tim kerja

Dunia orang dewasa tidak lagi membuka ruang yang luas untuk bertindak berdasarkan emosi atau perasaan semata. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan mayoritas orang-orang yang ada tim kerja Anda, maka sebaiknya putuskan untuk berhenti. Jangan paksakan diri untuk tetap tenggelam di suatu komunitas yang membuat tidak nyaman.

8. Sering sakit secara fisik

Kondisi batin seseorang yang tidak baik ternyata cukup memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Tanpa terkecuali kegiatan yang melibatkan rentetan aktivitas fisik maupun otak secara berlebihan dan terus-menerus.

Jika Anda sering merasa pusing atau merasakan pegal dan nyeri sendi pada sekujur tubuh mungkin sebaiknya istirahat dari kerjaan Anda. Ingat, kesehatan sangat penting untuk diutamakan dan diperjuangkan, jadi jangan korbankan tubuh untuk pekerjaan tersebut.

9. Work-life balance terabaikan

Melansir dari situs resmi Taylor's University, kerja keras dengan kecenderungan bekerja siang dan malam tanpa henti atau hustle culture sangat berbahaya karena menanggalkan work-life balance. Ketika tidak ada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, produktivitas serta kondisi mental dan fisik akan menurun.

10. Perusahaan tidak stabil

Menyelami dunia pekerjaan lebih baik dilandaskan dengan pendirian yang bersifat realistis dan idealis. Tidak hanya fokus pada passion, tetapi kebutuhan hidup sehari-hari yang tentunya menentukan kualitas hidup seseorang.

Anda tidak perlu meletakkan posisi Anda untuk sangat setia kepada suatu perusahaan. Apabila Anda merasakan perusahaan mengalami tanda-tanda yang tidak stabil dan menuju kerugian, tidak ada alasan untuk bertahan di sana.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas