Jangan Salah Kaprah, CT Value Bukan Penentu Kesembuhan Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada sejumlah kesalahpahaman di masyarakat mengenai CT Value pada pasien Covid-19. CT sendiri merupakan kependekan dari Cycle Threshold, yakni komponen pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak partikel virus yang terdapat dalam tubuh. Meski digunakan untuk diagnosa infeksi Covid-19, CT Value bukan penentu kesembuhan.
Mengutip SehatQ, riset klinis yang dilakukan pada 2020 menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai CT seseorang, semakin rendah kemungkinannya untuk menyebarkan virus yang dapat menginfeksi. Karena ini, beberapa dokter kerap menggunakan nilai CT untuk menentukan bahwa pasien sudah bisa dipulangkan dari rumah sakit. Di samping itu dokter juga dapat menentukan kebutuhan pasien terhadap isolasi mandiri, berdasarkan CT Value.
Meski demikian, seorang ahli virus di Tufts University mengingatkan bahwa CT value bukanlah skala absolut. Karenanya, CT Value belum bisa dijadikan acuan utama untuk menentukan tingkat keparahan atau daya infeksi seseorang. Sebab, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi penilaian CT. Misalnya, hal teknis terkait metode pengambilan sampel, jumlah materi genetik yang terkandung dalam sampel, metode ekstraksi yang digunakan, serta alat atau kit PCR.
Selain itu, penelitian yang membuktikan hubungan antara CT Value dengan tingkat keparahan penyakit atau tingkat infeksi dari COVID-19 juga masih minim. Dalam suatu kasus, sekitar 40% orang yang tertular virus corona tetap sehat meskipun mereka memiliki jumlah virus yang sama dengan pasien yang jatuh sakit.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
