Begini Cara Baca Hasil Test Antigen, Jangan Sampai Salah
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemeriksaan rapid test antigen kini menjadi pilihan masyarakat sebagai skrining awal test Covid-19. Keunggulan rapid test antigen adalah kemampuannya untuk mendeteksi komponen protein SARS-CoV-2 secara langsung, akurasinya yang baik untuk fase akut, dan hasilnya yang bisa diperoleh lebih cepat daripada rRT-PCR.
Secara umum, rapid test antigen bekerja dengan cara mendeteksi struktur asing (virus, bakteri, maupun patogen lain) yang dapat mencetuskan respons imun tubuh. Kendati, test ini sudah lama namun beberapa orang masih ada yang belum mengetahui cara baca hasil test tersebut.
Rapid test antigen dapat menggunakan spesimen swab nasofaring, swab nasal, atau sputum sesuai petunjuk kit reagen. Setelah spesimen saluran pernapasan diambil dan dioleskan ke strip tes, hasil dibaca oleh operator dalam waktu 10-30 menit dengan atau tanpa bantuan instrumen pembaca yang telah terlatih untuk mencegah perbedaan interpretasi.
Lantas bagaimana cara membaca hasil rapid antigen?
Pada prinsipnya, alat tes ini mirip dengan alat tes kehamilan. Berbeda dengan hasil tes rapid antibodi dan serologi yang dinyatakan dengan reaktif atau non reaktif, hasil antigen bisa positif bisa negatif.
Mengutip laman Organisasi Kesehatan Indonesia (WHO), standar tes antigen (Ag test) memiliki dua huruf, yakni C (control) dan T (test).
Kemudian, garis uji akan terlihat di jendela uji hasil jika antigen SARS-CoV-2 ada dalam spesimen. Intensitas garis uji berwarna akan bervariasi, tergantung pada jumlah antigen SARS-CoV-2 yang ada dalam spesimen.
Jika antigen SARSCoV-2 tidak ada dalam spesimen, maka tidak ada warna yang muncul di garis uji. Dengan kata lain, hasilnya positif jika terdapat dua garis merah dan hitam C dan T dalam alat baca. Sedangkan hasilnya negatif jika hanya satu garis merah di bagian C.
Sedangkan jika setelah 15 menit tak ada garis yang muncul maka hasil tes dinyatakan tidak valid dan harus diulang.
(hsy/hsy)