
Mengenal Pelebon, Upacara Ritual Megah untuk Raja di Bali
Istilah upacara pelebon biasanya disematkan untuk prosesi pembakaran jenazah kaum tertentu, seperti dari kalangan brahmana dan ksatria di Bali

Kerumunan orang menyaksikan sarkofagus raksasa berbentuk banteng saat prosesi Pelebon atau kremasi Raja Ida Cokorda Pemecutan XI di Denpasar, Bali, Indonesia pada Jumat, 21 Januari 2022. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Istilah upacara Pelebon biasanya disematkan untuk prosesi pembakaran jenazah kaum tertentu, seperti dari kalangan brahmana dan ksatria di Bali. Brahmana yang dimaksud adalah seorang sulinggih, yakni orang yang memiliki kedudukan luhur. Sedangkan ksatria merupakan bangsawan atau pengelingsir puri di Bali. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Pelebon digelar secara mewah dengan tingkatan Utamaning Utama melibatkan 11 Sulinggih sebagai pemimpin upacara. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Bade atau menara berukuran raksasa ini memilki ukuran dengan tinggi 18 meter dan berat dua ton. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Puri Pamecutan juga melakukan persiapan sesajen dan kegiatan tambahan. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Pelaksanaan upacara Pelebon ini bisa berbulan-bulan dan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Prosesi dari Pelebon terbagi dalam dua. Yang pertama pembaringan jenazah beserta upacara sakral lainnya dan yang kedua adalah kremasi jenazah/pelebon di setra (kuburan). (AP Photo/Firdia Lisnawati)