Vaksin Covid-19 Ganggu Siklus Menstruasi? Ini Penjelasannya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 January 2022 08:45
Vaksin sinopharm. (REUTERS/Sebastian Castaneda)
Foto: Vaksin sinopharm. (REUTERS/Sebastian Castaneda)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perempuan di berbagai negara melaporkan adanya perubahan sementara pada pola menstruasi reguler mereka pasca menerima vaksin Covid-19. Perubahan ini termasuk penundaan waktu siklus haid, jumlah darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, hingga nyeri yang terasa lebih signifikan di beberapa bagian tubuh. Hal ini tentu mengkhawatirkan karena memang belum pernah dialami sebelumnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Oregon Health and Science University menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 memiliki pengaruh pada siklus menstruasi. Studi tersebut mengungkap bahwa para wanita yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 memiliki rata-rata siklus menstruasi yang lebih panjang sekitar satu hari dari biasanya.

Temuan ini memvalidasi beberapa klaim dari wanita di media sosial bahwa vaksin Covid-19 memengaruhi siklus menstruasi mereka. Namun, perubahan tersebut tidak signifikan secara klinis, dan para ahli mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan.

"Intinya adalah, kami benar-benar berpikir temuan ini aman untuk kesehatan reproduksi," ujar Dr. Alison Edelman, profesor dan peneliti utama studi tersebut, seperti dikutip CNN International.

Edelman juga meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi kehamilan dan kesuburan wanita.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa ada hubungan individu dengan siklus menstruasi yang lebih dari sekadar klinis. Menurutnya, perubahan siklus menstruasi ini kemungkinan ada hubungannya dengan respon sistem kekebalan tubuh.

Para peneliti mencatat bahwa peningkatan rata-rata panjang siklus menstruasi tampaknya banyak dialami oleh wanita yang menerima kedua dosis vaksin mRNA - baik Pfizer/BioNTech atau Moderna. Menurut studi yang ditemukan, untuk kelompok ini, panjang siklus meningkat rata-rata sekitar dua hari. Tapi perubahan itu hanya sementara dan akan kembali normal dalam beberapa bulan.

Kendati demikian, belum ada cukup data untuk mengatakan berapa lama perubahan berlangsung pada wanita lain. Secara keseluruhan, hanya sekitar 5% wanita yang divaksinasi mengalami perubahan signifikan secara klinis dalam siklus mereka lebih dari delapan hari.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular