Mau Coba Veneer Gigi? Cek Dulu Keamanannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Veneer gigi, yang dipopulerkan sejumlah artis Indonesia, kembali menjadi tren di TikTok. Warganet yang penasaran jadi ikut tertarik untuk mendapatkan perawatan veneer. Namun, sebenarnya seberapa aman veneer gigi?
Lisa Harand, seorang dokter gigi yang dikutip dari prestigeonline.com mencoba membantu menjernihkan beberapa kesalahpahaman tentang tren viral ini.
Harand mengatakan, awalnya kebanyakan bintang Hollywood menggunakan veneer untuk menyempurnakan tampilan mereka ketika tersenyum di depan kamera. Setelah menjadi tren, semakin banyak orang yang ingin giginya rapih dan putih sempurna. Tak heran, hampir semua praktik kedokteran gigi menawarkan perawatan veneer, sehingga tidak lagi hanya untuk selebriti.
Pertanyaanya, apakah veneer cocok untuk semua orang?
Harand mengatakan kalau tidak ada usia khusus untuk perawatan veneer. Namun, sebagai aturan umum, gigi harus sudah tumbuh sempurna sebelum melakukan prosedur ini.
"Itulah sebabnya sebagian besar dokter gigi merekomendasikan perawatan veneer sejak usia 18 tahun paling awal. Dalam kasus gigi remaja, harus selalu memperhitungkan bahwa saraf di dalam gigi masih sangat luas," ungkap Harand.
Namun, mereka yang sudah cukup usia bukan berarti bebas dari risiko dan efek samping veneer gigi. Ketika veneer diaplikasikan, lapisan tipis enamel pada gigi dihilangkan, yang mengakibatkan hilangnya materi gigi. Meski hanya hilang sedikit, gigi Anda mungkin akan menjadi lebih sensitif terhadap panas dan dingin.
Dalam kasus yang sangat jarang, abrasi juga dapat menyebabkan radang saraf gigi dan memerlukan perawatan saluran akar.
Penting juga untuk diingat bahwa enamel yang telah dihilangkan tidak dapat dipulihkan secara alami. Dengan kata lain, rekonstruksi gigi profesional dalam praktik gigi akan selalu diperlukan.
Selain itu, veneer juga ada 'masa berlakunya' yang bisa jadi makin pendek jika Anda tidak menjaga kebersihan mulut. Penting untuk diingat bahwa jika veneer diterapkan pada usia muda, veneer harus diganti beberapa kali selama hidup seseorang. Kemungkinan alasan untuk mengganti veneer adalah, misalnya, gigi bolong, perubahan warna veneer atau patah.
Dorongan Media Sosial
Di luar masalah kesehatan, veneer menjadi viral karena banyak influencer mendokumentasikan perawatan veneer mereka. Banyak di antaranya dilakukan di luar negeri dan menunjukkan kepada pengikut mereka hasil sebelum dan sesudah veneer.
Anak-anak muda, khususnya, dapat sangat terpengaruh dan mendapatkan ide untuk melakukan perawatan seperti itu pada gigi mereka sendiri, bahkan meski gigi mereka sebenarnya sehat dan tidak bermasalah.
Meskipun ada banyak tekanan sosial untuk memiliki gigi yang paling sempurna, yang terpenting adalah memiliki gigi yang sehat. Kunjungan rutin ke dokter gigi dan kebersihan mulut yang baik sudah cukup untuk mendapatkan gigi yang sehat.
Perawatan estetika veneer memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, penting untuk secara hati-hati mengevaluasi manfaat dan risikonya terlebih dahulu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
