Australia Tetap Ngotot, Djokovic Dinilai Bisa Bawa Virus
Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang pengadilan federal yang membahas nasib petenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic, setelah ditolak masuk wilayah Australia akhirnya digelar pada Senin (10/01/2011). Dalam sidang itu, pengacara Djokovic menyatakan bahwa kliennya sudah memenuhi semua persyaratan untuk masuk Australia.
Meski begitu, pemerintah Negeri Kangguru tetap bersikeras bahwa mereka berhak menolak siapa pun yang dianggap berpotensi membawa virus Covid-19.
Mengutip Washington Post, saat perdebatan hukum tengah berlangsung, ada spekulasi yang menyebut Djokovic akan muncul di depan umum setelah Hakim Pengadilan Sirkuit Federal Anthony Kelly memerintahkan dia dibebaskan sementara dari penahanan untuk hadir dalam persidangan.
Sebagai informasi, Djokovic datang ke Australia untuk bertanding di ajang Australia Open yang akan dimulai 17 Januari mendatang. Akan tetapi, setelah tiba di Melbourne, Australia, Rabu (5/1) waktu setempat, Djokovic tidak diizinkan melanjutkan perjalanannya karena belum divaksin. Ia lalu ditahan oleh pihak imigrasi.
Dalam dokumen perlawanannya, Djokovic menyebut statusnya sebagai orang yang sudah terpapar Covid-19 pada Desember 2021 lalu membuat dia bisa mendapat pengecualian medis untuk masuk Australia. Petenis nomor satu di dunia ini mengaku sudah menerima izin pengecualian medis dari penyelenggara turnamen Australia Open, dan ditindaklanjuti oleh Departemen Dalam Negeri Australia. Pengecualian ini membuatnya bisa masuk Australia meski belum divaksin.
Saat ini ada beberapa negara yang mengizinkan orang eks penderita Covid-19 untuk masuk ke wilayahnya meski belum divaksin. Akan tetapi, Pemerintah Federal Australia sudah merilis surat, setelah Djokovic tiba, yang menyatakan bahwa aturan tersebut belum diterapkan di sana.
Menanggapi kejadian ini, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic berkata Djokovic kini sudah diberikan makanan bebas gluten, alat untuk berolahraga dan kartu SIM agar bisa berkomunikasi tanpa gangguan. Djokovic kini berdiam di The Park Hotel, Melbourne, yang merupakan tempat bagi orang-orang pencari suaka di Australia.
(hsy/hsy)