Djokovic Ungkap Alasan Nekat ke Australia Meski Belum Vaksin
Jakarta, CNBC Indonesia - Petenis asal Serbia Novak Djokovic mengungkap alasannya berani terbang ke Australia untuk mengikuti ajang Australia Open meski belum divaksin Covid-19. Keberanian muncul karena Djokovic sudah pernah terpapar Covid-19 dan dinyatakan sembuh sejak Desember 2021.
Fakta itu diungkap Djokovic saat mengajukan perlawanan hukum atas kebijakan pemerintah Australia yang melarangnya masuk ke Negeri Kangguru. Dalam dokumen perlawanannya, Djokovic berkata statusnya sebagai orang yang sudah terpapar Covid-19 membuat dia bisa mendapat pengecualian medis untuk masuk Australia.
Petenis nomor satu di dunia ini mengaku sudah menerima izin pengecualian medis dari penyelenggara turnamen Tennis Australia, dan ditindaklanjuti oleh Departemen Dalam Negeri Australia. Pengecualian ini membuatnya bisa masuk Australia meski belum divaksin.
"Saya menjelaskan bahwa saya baru saja terinfeksi Covid pada Desember 2021 dan atas dasar ini saya berhak atas pembebasan medis sesuai dengan aturan dan panduan Pemerintah Australia," kata Djokovic, dilansir dari CNBC International, Minggu (9/1/2022).
Menurut Djokovic, dia sudah menyampaikan kepemilikan dokumen Deklarasi Perjalanan Australia tersebut kepada Petugas Perbatasan Australia (Australian Border Force). Akan tetapi, dia tetap dilarang masuk ke Australia oleh pasukan perbatasan negara itu.
Dalam surat perlawanannya, Djokovic merinci kronologi dirinya terpapar Covid-19. Dia mendapat hasil tes positif Covid-19 pada 16 Desember 2021. Kemudian, pada 30 Desember dia dinyatakan tak lagi mengalami demam atau gejala Covid-19 dalam 72 jam terakhir.
Atas dasar itu, per 1 Januari Djokovic menerima dokumen dari Kementerian Dalam Negeri Australia yang mengatakan bahwa dia memenuhi "persyaratan untuk kedatangan bebas karantina ke Australia."
Sebagai informasi, Djokovic datang ke Australia untuk bertanding di ajang Australia Open yang akan dimulai 17 Januari mendatang. Akan tetapi, setelah tiba di Melbourne, Australia, Rabu (5/1) waktu setempat, Djokovic tidak diizinkan melanjutkan perjalanannya.
Kini sudah empat hari Djokovic menjalani masa penahanan imigrasi di Melbourne. Sidang terkait kasus Djokovic ini akan digelar pada Senin (10/1) besok.
Saat ini ada beberapa negara yang mengizinkan orang eks penderita Covid-19 untuk masuk ke wilayahnya meski belum divaksin. Akan tetapi, Pemerintah Federal Australia sudah merilis surat, setelah Djokovic tiba, yang menyatakan bahwa aturan tersebut belum diterapkan di sana.
Menanggapi kejadian ini, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic berkata Djokovic kini sudah diberikan makanan bebas gluten, alat untuk berolahraga dan kartu SIM agar bisa berkomunikasi tanpa gangguan. Djokovic kini berdiam di The Park Hotel, yang merupakan tempat bagi orang-orang pencari suaka di Australia.
"Pemerintah Serbia siap memberikan semua jaminan yang diperlukan bagi Novak untuk diizinkan memasuki Australia, Presiden Serbia (Aleksandar Vucic) juga terlibat," kata Brnabic.
(hsy/hsy)