Ganja Disebut Baik untuk Kesehatan Mental, Benarkah?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
05 January 2022 12:10
Meksiko berencana melegalkan ganja untuk kebutuhan pengobatan dan rekreasi. (AP/Eduardo Verdugo)
Foto: Meksiko berencana melegalkan ganja untuk kebutuhan pengobatan dan rekreasi. (AP/Eduardo Verdugo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Indonesia, ganja merupakan barang ilegal dan masuk ke dalam kategori obat-obatan terlarang. Meski demikian, sebenarnya tanaman yang dapat tumbuh subur di Tanah Air ini merupakan obat yang memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan. Apa saja?

Ganja atau mariyuana berasal dari tanaman bernama Cannabis sativa. Tanaman satu ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek berbeda pada tubuh.

Mengutip detikHealth, efek ganja terhadap kesehatan mental banyak diteliti. Walaupun beberapa kelompok yang mendukung legalisasi ganja, baik di dalam dan luar negeri, memaparkan tidak adanya kaitan antara penggunaan ganja dengan gangguan jiwa, bukti penelitian berkata sebaliknya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Australia dan diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry menganalisis data dari 83 studi dan melihat efek ganja pada kesehatan mental dan kondisi neurologis termasuk depresi, kecemasan, sindrom Tourette, ADHD, PTSD dan psikosis. Mereka hanya menemukan sedikit bukti untuk efektivitas ganja medis bagi pengobatan gangguan kesehatan mental.

"Tidak ada bukti nyata yang berkualitas tinggi untuk menilai dengan benar efektivitas dan keamanan ganja medis," kata penulis utama Louisa Degenhardt, profesor di University of New South Wales di Sydney, Australia, dikutip dari Live Science.

"Dokter dan konsumen perlu mewaspadai rendahnya kualitas dan kuantitas bukti untuk efektivitas ganja medis dalam mengobati gangguan kesehatan mental dan potensi risiko kejadian buruk," catat mereka.

Meski demikian, peneliti melihat ganja medis sering diresepkan untuk pasien yang depresi dan mengalami gangguan kecemasan, bukan untuk pengobatan penyakit utama. Untuk kasus tertentu, ganja bisa membantu mengurangi rasa sakit atau mual yang mengarah pada pengurangan gejala kesehatan mental. Namun, hal itu tidak selalu berarti bahwa ganja secara langsung mengobati depresi atau kecemasan.

 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Justin Bieber Merambah Bisnis Ganja, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular