Tradisi Turun Temurun, Ini Asal Usul Kerokan

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 28/12/2021 20:31 WIB
Foto: Dok: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah kerokan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat di Indonesia. Kerokan merupakan pengobatan tradisional untuk mengusir masuk angin.

Tradisi kerokan sendiri telah dilakukan secara turun-menurun dan diwariskan sejak dulu oleh para nenek moyang. Tak hanya di Indonesia, teknik pengobatan tua ini ternyata dapat juga ditemui di beberapa negara Asia lainnya, seperti Vietnam (Cao Gio), Kamboja (Goh Kyol) dan China (Gua Sha).

Kerokan awalnya berasal dari China dan diperkirakan pertama kali dipraktekkan pada abad ke-5. Praktek pengobatan tradisional ini kemudian merambah ke beberapa negara Asia lain termasuk Indonesia.


Pada dasarnya Gua Sha atau kerokan merupakan cara yang dipercaya dapat membantu untuk mengeluarkan 'angin' yang ada di dalam tubuh. Kerokan umumnya dilakukan di area punggung yang kemudian menghasilkan guratan atau pola merah setelah dikerok. 

Berikut adalah mitos dan fakta terkait kerokan.

1. Berguna menghangatkan tubuh

Para leluhur pada jaman dahulu kemungkinan tidak mengetahui jika kerokan sama saja dengan mempraktikkan rumus fisika. Logam yang digosokkan ke kulit secara berulang kali mampu menghasilkan energi berupa panas. Hal inilah yang menyebabkan suhu tubuh menjadi naik atau terasa hangat setelah dikerok.

2. Masuk angin bukan berarti ada angin di dalam tubuh

Pemahaman kebanyakan orang tentang ada angin di dalam tubuh sebagai penyebab masuk angin adalah pendapat yang salah. Faktanya, gejala masuk angin timbul akibat udara dingin yang menyebabkan pembuluh darah pada kulit menyempit sehingga menyebabkan otot-otot kekurangan oksigen.

3. Jejak merah di kulit bukan pertanda angin keluar

Setelah dikerok biasanya akan muncul jejak merah pada kulit. Kebanyakan orang berpikir semakin merah jejak yang timbul menandakan angin yang dikeluarkan makin banyak dan kerokan berhasil. Faktanya, dalam dunia medis istilah jejak merah ini bisa digolongkan sebagai keadaan inflamasi, di mana pembuluh darah kapiler yang tadinya sempit dan kosong, kini melebar dan terisi oleh darah.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People


Related Articles