
Potret Festival Diwali India, Warna-warni di Tengah Pandemi
Diwali merupakan festival terpenting India. Diwali melambangkan kemenangan atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan.

Warga menyalakan lilin dan kembang api di atap rumah mereka untuk merayakan Diwali di Kolkata, India, Kamis (4/11/2021). Jutaan orang di India merayakan festival Hindu Diwali. (REUTERS/Rupak De Chowdhuri)

Diwali merupakan festival terpenting di India. Dikenal sebagai festival cahaya, Diwali melambangkan kemenangan atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan. (REUTERS/Francis Macarenhas)

Saat Diwali, orang-orang menyalakan lampu minyak atau lilin sambil berpesta, berdoa, dan, menyalakan kembang api. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Tanggal pasti festival Diwali berubah-ubah setiap tahunnya, tergantung posisi bulan. Namun, biasanya Diwali jatuh antara Oktober dan November. Tahun ini, Diwali dirayakan pada Kamis. Seperti tahun lalu, banyak tradisi Diwali yang tidak dijalankan karena pandemi. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Perayaan ini berangkat dari kisah Ramayana di agama Hindu. Saat Dewa Rama kembali ke Ayodhya setelah menyelesaikan pengasingan dan mengalahkan Rahwana, penduduk Ayodhya menyambutnya dengan menyalakan lampu diyas. (REUTERS/Rupak De Chowdhuri)

Hari kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya diperingati sebagai Deepavali atau Diwali. Hari ini dianggap membawa kebahagiaan dan kemakmuran. Dikutip dari Hindustan Times, peristiwa ini dirayakan pada setiap tanggal 15 bulan Kartik dalam kalender Hindu. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)

Kemeriahan festival dengan cahaya lampu yang berkilauan itu digelar di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 dan juga polusi udara.(AP Photo/Rajesh Kumar Singh)

Di ibu kota Delhi, warga berbondong-bondong memadati pasar menjelang festival. Pemerintah setempat mengatakan hal itu bisa menyebabkan lonjakan infeksi berbahaya lainnya, yang akhirnya bisa membuat sistem perawatan kesehatan di India kolaps. (REUTERS/Anushree Fadnavis)

Krisis kesehatan masyarakat perlahan mereda. India mencatat sekitar 10.000-12.000 kasus harian, dari yang sebelumnya mencapai 400.000 pada Mei lalu. Para ahli telah berulang kali memperingatkan agar tidak berpuas diri. Mereka mengatakan gelombang infeksi ketiga tidak dapat dihindari. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)