FOTO

Sosok Mpe Goyong, Seniman Tehyan Satu-satunya di Tangerang

Lifestyle - CNBC Indonesia/Andrean Kristianto, CNBC Indonesia
21 October 2021 18:50
Goyong dikenal sebagai seorang seniman berdarah Tionghoa yang masih giat melestarikan alat musik tehyan

Oin Sin Yang atau yang biasa dikenal Mpe Goyong membuat alat musik kong ahyan di rumahnya kawasan Kelurahan Mekarsari, Neglasari, Tangerang, Kamis (21/10/2021). Goyong dikenal sebagai seorang seniman berdarah Tionghoa yang masih giat melestarikan alat musik tehyan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pria berumur 70 tahun tersebut biasa membuat alat musik hasil akulturasi budaya, yaitu budaya Tionghoa dengan budaya Betawi seperti tehyan, kong ahyan dan sukong. Harganyapun bervariatif dari Rp 300 ribu untuk kong ahyan, tehyan Rp 500 ribu dan Sukong Rp1,2 juta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tehyan sendiri biasa dimainkan oleh warga Tionghoa. Namun seiring berjalannya waktu masyarakat Betawi turut serta memainkan alat musik ini untuk mengiringi pertunjukan kesenian Betawi yaitu gambang kromong dan juga ondel-ondel. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Namun saat ini, alat musik Tehyan jarang diketahui masyarakat karena langkanya orang yang membuat alat musik ini. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain lihai memainkan alat musik tehyan Mpe Goyong juga bisa memainkan alat musik tradisional seperti gambang kromong dan juga memproduksinya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Mpe Goyong mewarisi keahlian dari ayahnya. Ayahnya dulu adalah seorang pengrajin Tehyan dan juga pemilik gambang kromong. Setelah ayahnya meninggal, barulah ia pada tahun 1973 melanjutkan apa yang sudah ayahnya lakukan selama ini, menjadi seorang pengrajin Tehyan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Hingga kini, Goyong setia memainkan tehyan bahkan jadi pengrajin musik tehyan satu-satunya yang tersisa di Tangerang. Bahan-bahan yang digunakan Goyong dalam membuat Tehyan juga cukup sederhana, hanya membutuhkan batok kelapa, kayu, senar gitar, benang kenur dan bambu yang didapatkan dari sekitar lingkungan tempat tinggalnya dengan lama pengerjaan 3 hari. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Menjadi pengrajin alat musik Tehyan membuat Goyong mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah Tangerang, salah satunya adalah penghargaan sebagai seniman dalam memajukan seni dan budaya kota Tangerang. Ia juga telah memainkan alat musik tehyan diberbagai kota di Indonesia hingga Australia. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Saat ini ia mengeluhkan sepinya pentas kesenian. “Sudah 2 tahun ini tidak tampilkan karena ada Corona,” ujar Goyong saat ditemui di rumahnya. Dalam kesehariannya Goyong bekerja sebagai pencari botol bekas di sekitar rumahnya untuk dijual kembali ketika sepi orderan pementasan hingga pembuatan tehyan.(CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Foto Lainnya
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terkait
    spinner loading