Wow! Jadi Reseller, Pria Ini Tajir Melintir Meski DO dari SMA

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 August 2021 16:10
Larry Lubarsky di gudang Red Hook, Brooklyn. (CNBC)
Foto: Larry Lubarsky di gudang Red Hook, Brooklyn. (CNBC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Drop out dari SMA dan memiliki utang ratusan ribu dolar tidak membuat Larry Lubarsky patah semangat. Kini ia berhasil menjadi miliuner hanya dengan menjadi third-party seller atau reseller di Amazon.

Satu dekade lalu, WN Amerika Serikat (AS) ini tidak memiliki uang tabungan dan berhutang US$ 100.000. Tetapi kini keadaannya berubah, ia memiliki beberapa karyawan dan usahanya sebagai reseller bahkan sempat menghasilkan US$ 18 juta atau setara Rp 259 miliar (asumsi Rp 14.400/US$) pada 2018 lalu.

Lubarsky membeli produk elektronik, perlengkapan kecantikan, atau mainan dalam jumlah besar dan kemudian menjualnya kembali di Amazon untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya ia membeli barang secara grosiran dan mengambil untung US$ 5 saat menjualnya kembali.

"Pada dasarnya, kami mencari satu persen produk dari ribuan yang Anda lihat yang benar-benar laku dan memiliki keuntungan yang bagus," kata Lubarsky kepada CNBC International.

Pada waktu tertentu, bisnis Lubarsky akan memiliki hampir 3.000 total produk yang terdaftar di Amazon, dia menjual rata-rata 1.500 hingga 2.000 pesanan per hari di AS dan Eropa. Tahun 2017, Lubarsky sempat mencatat bisnis yang ia jalankan menghasilkan pendapatan US$ 18 juta, termasuk laba bersih US$ 4 juta (Rp 57,6 miliar).

Lubarsky jatuh ke bisnis reseller setelah membantu temannya memperluas bisnisnya ke Amazon Inggris. Setelah paham sistem reseller, ia mengajukan proposal kepada temannya untuk berinvestasi US$ 60.000 (Rp 865 juta).

Kemudian Lubarsky menghabiskan US$ 10.000 (Rp 144 juta) untuk pengiriman persediaan dan sewa sebuah rumah kecil dengan satu kamar tidur di Brooklyn, New York. Sisa uangnya digunakan untuk persediaan barang batch pertama, yang isinya hampir 100 produk grosir kesehatan dan perawatan pribadi.

"Kami membeli produk senilai US$ 50.000," kata Lubarsky.

"Mereka mulai menjual. Katakanlah, Anda tahu, 60 hingga 90 hari berlalu, US$50.000 itu kembali kepada kami, bertambah menjadi US$ 70.000."

Lubarsky kemudian mengambil seluruh keuntungan US$ 70.000 (Rp 1 miliar) dan menginvestasikannya ke lebih banyak inventaris. Ini bertambah sekitar US$ 100.000 (Rp 1,4 miliar) dan ia memutarnya kembali untuk diinvestasikan.

Saat ini Lubarsky menjual barang paling populer yang terbagi dalam lima kategori, yakni elektronik, produk kecantikan, bahan makanan, mainan, dan produk kesehatan. Namun, karena popularitas berbagai produk dapat naik atau turun tergantung pada faktor mulai dari tren konsumen hingga permintaan musiman, inventaris Lubarsky cenderung berjalan di mana-mana.

Salah satu contohnya, Lubarsky memiliki stok vitamin dan lotion hingga kue kering dan kantong teh. Termasuk mainan Nerf, patung mainan Funko dan permen pelega mual untuk wanita hamil di gudangnya.

Kini Lubarsky bersyukur bisnis yang ia jalanan dapat mengubah hidupnya. Meski begitu, ia tidak ingin memberi kesan bahwa menghasilkan jutaan menjadi reseller Amazon itu mudah.

"Menjual di Amazon adalah (sebuah) bisnis yang luar biasa, luar biasa, tetapi sama seperti bisnis apa pun, ini adalah bisnis nyata yang membutuhkan kerja, membutuhkan usaha," pungkasnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Sukses Crazy Rich Lebak Berpenghasilan Rp 25 Miliar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular