
Sunyi, Potret Bangku Kosong Olimpiade Tokyo 2020
Olimpiade Tokyo digelar tanpa penonton. Begini potretnya.

Olimpiade Tokyo digelar tanpa penonton. Olimpiade yang seharusnya digelar bulan 24 Juli-9 Agustus 2020, terpaksa ditunda setahun kemudian, yakni 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 ini. (AP/Petros Giannakouris)

Olimpiade merupakan sebuah acara olah raga empat tahunan yang sangat bergengsi. Tokyo terpilih sebagai tuan rumah dengan proses yang sangat panjang dari International Olympic Committee (IOC) setelah mengalahkan kandidat Istanbul dan Madrid. (AP/Charlie Riedel)

Pembangunan fasilitas dan teknologi juga digencarkan, bahkan robot khusus juga disiapkan. Teknologi pembangunan jalan yang bisa menahan panasnya matahari saat musim panas juga diterapkan. Jepang betul-betul mengerahkan segenap tenaga menyiapkan acara ini. (AP/Sue Ogrocki)

Namun, apa boleh buat. 2020 menjadi tahun yang buruk. Hampir semua negara di dunia sedang berjuang melawan pandemi Covid-19. Empat bulan sebelum jadwal seharusnya Olimpiade 2020 berlangsung, PM Shinzo Abe mengumumkan bahwa Olimpiade ditunda selama setahun karena pandemi. (AP/Alessandra Tarantino)

Tahun 2021, akhirnya IOC mengizinkan Olimpiade yang memperebutkan 339 nomor pertandingan dari 37 cabang olah raga tetap digelar meski dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. (AP/Jeff Roberson)

Korea Utara mengundurkan diri karena alasan pandemi, tetapi tampaknya 166 negara lainnya tetap ikut berpartisipasi. Sebagai konsekuensinya, pendukung dari luar negeri dilarang datang untuk menonton di Jepang. (AP/David Goldman)

Tokyo sendiri mengalami kasus lonjakan infeksi Corona terbanyak di Jepang selama tiga minggu terakhir. Sesaat setelah pengumuman itu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike juga mengumumkan pelarangan penonton untuk datang ke venue pertandingan. (AP/Alessandra Tarantino)

Tidak hanya penonton asing, tetapi penonton lokal pun dilarang datang menonton. Semua pertandingan akan disiarkan melalui televisi. Olimpiade tanpa penonton tentu bukanlah impian negara tuan rumah; hal ini akan disayangkan oleh semua pihak, termasuk dari pihak IOC sendiri. (AP/John Locher)

Selain kesehatan dan nyawa yang menjadi taruhannya, kebijakan Olimpiade tanpa penonton ini tentu berdampak pada sektor ekonomi. Namun, sepertinya Jepang tidak ingin terlalu mengambil pusing soal ini. (AP/Shuji Kajiyama)

Berkurangnya wisatawan secara drastis ini juga mengakibatkan banyak toko, hotel, maupun perusahaan gulung tikar. Kebijakan memberi diskon perjalanan juga sudah dilakukan demi menyelamatkan pelaku sektor wisata, tapi tetap saja tak mendongkrak banyak. (AP/Sue Ogrocki)

Beberapa saat sebelumnya, kontroversi penolakan Olimpiade juga datang dari warganya sendiri. Perwakilan dokter sempat berunjuk rasa agar Olimpiade ini dibatalkan saja. Dari hasil jejak pendapat penduduk, sebagian besar menentangnya. (AP/Shuji Kajiyama)

Ketakutan melonjaknya kasus infeksi varian baru Covid-19 dan keterbatasan tenaga medis menjadi alasan utamanya. Pihak China juga buka suara akan mampu menyelenggarakan Olimpiade seandainya Jepang tidak sanggup. (AP/Charlie Riedel)

Bagi Jepang sekarang, alih-alih mencari keuntungan, Olimpiade dapat terselenggara dengan baik dan semua pihak dalam keadaan sehat tanpa ada kluster baru Covid-19 menjadi prioritas utamanya. (AP/Alex Brandon)

Kepercayaan internasional terhadap Jepang menjadi poin yang harus diraih sepenuhnya meski tahu risiko berat yang harus dihadapi. Terlebih jika sudah berhubungan dengan China, sepertinya Jepang juga akan lebih berusaha lebih baik. (AP/Shuji Kajiyama)

Aturan status keadaan darurat dari pemerintah sangat membatasi pergerakan warga negaranya. Selain itu, orang asing juga tidak sembarangan diperbolehkan masuk Jepang. (AP/Mark Humphrey)