Penyelam menyapa pengunjung di Jakarta Aquarium dan Safari di Jakarta, Rabu (21/4/2021). Di balik seluruh satwa-satwa yang sehat, terdapat jerih payah para aquarist yang merawatnya. Salah satunya adalah Lindiana, akrab dipanggil Lin, yang mengawali kariernya di JAQS sebagai JAQS Buddy (pemandu) selama dua tahun. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Lindiana sangat cinta terhadap satwa dan tertarik untuk terjun sebagai aquarist. Ia mulai mengambil sertifikasi selam dan belajar lebih dalam mengenai perawatan satwa. "Saat menjadi GSA di JAQS, saya banyak mempelajari tentang satwa dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pengunjung. Namun, karena seringnya saya bertemu dengan para satwa, saya memiliki rasa ketertarikan dan rasa ingin tahu lebih dalam mengenai para satwa. Karena hal tersebut saya ingin menjadi seorang aquarist." (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Berbagai usaha saya lakukan, mulai dari mengambil sertifikasi selam, belajar mengenal sifat satwa, hingga belajar bagaimana cara merawat para satwa. Saya pun mempunyai harapan yang besar untuk melindungi hewan-hewan yang terancam punah,” ujarnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Tugas dan tanggung jawab Lin sebagai aquarist di antaranya menyiapkan pakan satwa, memberi makan secara teratur, membersihkan exhibit satwa, hingga melakukan observasi jika ada satwa yang sedang sakit. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sebagai seorang aquarist, tentunya Lin merasakan suka dan duka dalam menjalani profesinya. "Untuk suka, saya sangat suka menyelam sehingga saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke pulau untuk pergi menyelam. Sedangkan, untuk dukanya saya sangat merasa sedih ketika melihat satwa tidak mau makan hingga sakit," tutur Lin. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)