
Resah Bioskop Sepi, Ini Pesan Airlangga ke Insan Perfilaman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui industri kreatif. Kali ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Perindustrian, menerima audiensi dari perwakilan para insan perfilman.
"Saya telah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman," ujar Airlangga pada Jumat (19/3/2021), dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia.
"Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung Pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman."
Pada kesempatan tersebut, para insan perfilman yang hadir menyampaikan bahwa 90% pemasukan industri perfilman berasal dari bioskop yang merupakan hilir dari industri tersebut. Mereka menerangkan bahwa pemutaran film melalui digital platform atau streaming belum bisa memenuhi kebutuhan produksi film.
Menurut mereka, ramainya bioskop memiliki efek sampai ke pekerja film sehingga kampanye menonton film di bioskop perlu digaungkan. Selain itu, mereka juga menyampaikan usulan stimulus pengalokasian dana pemulihan ekonomi nasional demi mendukung industri perfilman Tanah Air.
Perwakilan tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2016, terdapat 2.418 jumlah usaha yang bergerak di subsektor film, animasi dan video, dengan jumlah tenaga kerja pada tahun 2019 diproyeksikan lebih dari 50.000 orang.
Selanjutnya, perwakilan dari perfilman menyampaikan bahwa sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) di tahun 2016, industri film Indonesia mengalami peningkatan 20% dari segi investasi. Sehingga industri film tanah air mampu tumbuh dan masuk dalam 10 industri film terbesar di dunia.
Airlangga juga menanggapi bahwa bioskop sudah dapat dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, tetapi antusiasme masyarakat untuk kembali menonton di bioskop memang belum pulih seperti dulu.
"Pemerintah pasti mendukung penuh upaya kampanye nonton di bioskop yang aman, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
"Saya berharap bioskop-bioskop bisa lebih gencar lagi menggaungkan bahwa nonton di bioskop akan tetap aman dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kalau stigma itu bisa sampai ke publik, mereka akan kembali berani nonton di bioskop. Penuhi persyaratan itu, nanti akan kita dorong."
Menutup audiensi, para insan perfilman yang hadir sepakat untuk membuat lebih rinci lagi terkait ide-ide yang telah disampaikan. Rincian tersebut akan disusun oleh working group dan didukung oleh riset yang diminta oleh pihak pemerintah.
Audiensi kali ini dihadiri oleh para pelaku film yang mewakili stakeholder dalam industri perfilman. Mereka adalah Triawan Munaf, Mira Lesmana, Dian Sastrowardoyo, Wicky Olindo, Joko Anwar, Dewinta Hutagaol, Sunil Samtani, Chand Parwez dan Angga Dwimas Sasongko, serta beberapa asosiasi yang terkait dengan industri perfilman yang hadir secara daring.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Hilangnya Baris Kursi 'I' dan 'O' di Bioskop
