Bambang, anggota kelompok tani (poktan) Angsana RW 12 melakukan budidaya padi hidroganik di Pengasinan, Sawangan Depok, Jawa Barat, Selasa (23/2/2021). (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Memanfaatkan sebuah lahan kosong seluas 4500 meter, mereka membudidaya padi berjenis IR 64 yang ditanam dengan sistem hidroganik. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Warga Pengasinan, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani Angsana RW 12 memilih bertani sebagai upaya memproduktifkan kembali lahan kosong. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Selain itu juga sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan warga Pengasinan di masa pandemi Covid-19. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Bambang Jaya Supena selaku ketua kelompok tani mengatakan "35 orang anggota yang aktif buat lahan ini ada dari warga pensiunan dan yang kena dampak Covid-19, sejak wabah datang di Indonesia, bulan September 2020 kami satu RW berinisiatif buat lahan pangan salah satunya Padi Hidroponik". (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Sistem hidroganik sendiri merupakan sistem budidaya yang memadukan sistem hidroponik dengan penggunaan pupuk organik atau tanpa bahan kimia. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Perpaduan keduanya menghasilkan suatu sistem di mana budidaya tanaman dilakukan tanpa media tanah dengan tetap menggunakan pupuk organik alami yang berasal dari hewan seperti kotoran ikan. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Kotoran-kotoran ikan tersebut mengalir bersamaan dengan aliran air kolam melalui pipa-pipa. Petani juga bisa menambahkan pupuk kompos kalau dirasa perlu.  (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)
Sistem budidaya tersebut juga dikenal sebagai aquaponik, yaitu sistem yang menggabungkan hidroponik dengan kolam budidaya ikan di bawahnya. (CNBC Indonesia Muhammad Sabki)