
Duh! Pandemi Buat Iklan Prostitusi 'Banjir' di Korsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Iklan prostitusi online melonjak di ibukota Korea Selatan (Korsel), Seoul, sepanjang 2020. Ini terjadi di tengah langkah-langkah pembatasan sosial guna menekan corona (Covid-19).
Laporan ini didapat dari kajian yang dilakukan kelompok pemantau warga daring di kota tersebut. Kelompok ini mendeteksi total 68.711 kasus informasi ilegal dan berbahaya di situs internet, blog, dan media sosial tahun lalu.
Di antaranya adalah iklan "pijat" dan pertemuan untuk seks di luar rumah pelacuran. Ada sekitar 42.330 iklan atau naik dari sekitar 18.000 pada 2019.
Melansir media Korsel The Korea Herald, melonjaknya iklan karena karena orang-orang menghindari mengunjungi rumah pelacuran. Kebanyakan warga takut tertular virus.
Ini membuat iklan menjadi banyak untuk menggaet pelanggan. Korsel sendiri mencatat 451 kasus baru per Kamis (4/2/2021) yang membuat total kasus menjadi 79.762.
Selain prostitusi, kelompok tersebut juga mendeteksi 5.280 kasus pornografi ilegal tanpa batasan akses ke remaja. Ada pula 3.339 iklan yang memikat orang untuk datang ke rumah bordil dengan mencantumkan syarat lengkap, ketentuan harga, dan kontak yang menyiratkan prostitusi.
Kelompok pemantau warga online diluncurkan oleh pemerintah kota pada tahun 2011. Ini bertujuan untuk memberantas industri seks ilegal.
Sejauh ini, 9.087 orang telah ikut serta mencari informasi ilegal dan merugikan. Bukan hanya terkait iklan prostitusi di internet,tapi juga layanan media sosial dan aplikasi smartphone.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Nyata Bambank! 2 Miliarder Mau Bagi-bagi Hartanya, Mau?