Internasional

Alamak! 12 Juta Warga Inggris Bakal Gak Kuat Bayar Cicilan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 October 2020 11:43
Thousands of fans gather to walk across the Abbey Road zebra crossing, on the 50th anniversary of British pop musicians The Beatles doing it for the cover of their album 'Abbey Road' in St Johns Wood in London, Thursday, Aug. 8, 2019. They aimed to cross 50 years to the minute since the 'Fab Four' were photographed for the album.(Dominic Lipinski/PA via AP)
Foto: Fans the Beatles merayakanayakan 50 Tahun Album 'Abbey Road' (Dominic Lipinski/PA via AP)

Jakarta, CNBC IndonesiaSekitar 12 juta warga Inggris disebut bakal tak mampu membayar cicilan karena kesulitan ekonomi akibat corona (Covid-19). Hal ini didapat dari hasil survei lembaga Otoritas Pengawas Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA), Kamis (22/10/2020).

Survei tersebut dilakukan pada Juli. Bahkan terungkap bahwa satu dari enam orang di negeri itu telah menjadi amat rentan sejak Februari, setelah lockdown dilakukan yang memangkas pendapatan dan memicu gelombang PHK.


Survey diikuti oleh 7.000 responden. Sebanyak sepertiga dari rata-rata orang dewasa Inggris yang disurvei telah menderita karena turunnya pendapatan.

Pada etnis kulit hitam dan minoritas, hal ini menjadi lebih buruk. Di mana 37% mengatakan terpukul secara pendapatan.



Lebih dari sepertiga responden, yang sudah menderita kesulitan keuangan dan memiliki tanggungan hipotek, mengaku cenderung terlambat membayar cicilan.

Sekitar 42% penyewa mengatakan khawatir akan sulit memenuhi kewajiban. Sebanyak 36% orang lain takut terlambat membayar utang kartu kredit.

"Kami ingin mengingatkan konsumen, terutama mereka yang baru mengalami kesulitan keuangan bahwa pemberi pinjaman dapat memberi Anda dukungan," kata Direktur Eksekutif Sementara untuk Strategi dan Persaingan FCA Sheldon Mills sebagaimana dikutip Reuters.

Regulator, ujar dia, telah menyusun paket langkah-langkah untuk memastikan rumah tangga yang rentan dapat mengakses bantuan setelah 31 Oktober. Pada tanggal itu, skema tunjangan untuk pengangguran Inggris akibat corona Coronavirus Job Retention Scheme (CJRS), tak berlaku lagi.

FCA juga mendorong peminjam untuk mencari nasihat gratis tentang bagaimana mengelola utang bermasalah. Termasuk mendesak bank dan pemberi pinjaman untuk memperlakukan pelanggan secara adil.

"Opsi untuk menegosiasikan rencana pembayaran baru, menangguhkan, mengurangi, mengesampingkan atau membatalkan bunga atau biaya lebih lanjut akan terbuka untuk pelanggan," kata FCA.

Namun, bank harus transparan tentang bagaimana tindakan tersebut dapat mengakibatkan peningkatan biaya dalam jangka panjang. Dan, bagaimana dukungan tersebut dapat memengaruhi profil kredit pribadi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inspiratif! Dari Jual Koran, Wanita Ini Beli Rumah Rp2,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular